PORTALNTT.COM, WAINGAPU – Bunga Sakura, bunga musiman yang akan indah pada musim bermekarnya sudah identik dengan Jepang. Pasalnya di Jepang kita bisa menikmati keindahan bunga Sakura, kegiatan ini dinamai “hanami” atau melihat bunga dan kegiatan tersebut telah menjadi tradisi sejak berabad-abad.
Bagi pecinta keindahan Bunga Sakura (prunus serrulata), tidak perlu jauh-jauh terbang ke Jepang. Di dalam negeri pun ada. Jadi, kita bisa menikmati `hanami`(tradisi melihat bunga) tanpa harus pergi ke Jepang.
Bunga Sakura ada di Mako Brimob Subden 3 Den A Pelopor Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, di sini bisa ditemukan keindahan mekarnya bunga Sakura. Uniknya, Bunga Sakura di Pulau Sumba ini tumbuh secara liar.
Meskipun berada di daerah kering, pohon sakura ini tetap menebarkan aroma wangi seperti sakura yang ada di Jepang yang tumbuh di kawasan dingin.
Sakura di Sumba berbunga pada bulan Oktober, dan akan bertahan hingga bulan November, kemudian gugur.
Warga juga senang memetik bunga sakura untuk dibawa ke rumah karena menebar harum. Selain itu warga juga senang mengambil bibit bunga sakura untuk dikembangbiakkan di lahan mereka.
Kasubden 3 Den A Pelopor, Iptu Agustinus Silvester, SE mengatakan bunga Sakura yang tumbuh di kompleks Mako Brimob ada 2 pohon. Awalya ia merasa ragu karena bunga Sakura bisa tumbuh dan berkembang biak di Sumba.
“Saya baru menjadi Danki di sini kurang lebih sebulan. Ketika berada di sini saya melihat ada bunga Sakura yang tumbuh di sini. Awalnya saya merasa ragu dan seakan tidak percaya karena Bunga Sakura bisa tumbuh di sini, padahal iklim di waingapu sangat panas,” ujar Agus Silvester pada PortalNTT, Jumat (21/10/2016).
Menurut Agus bunga Sakura ini sudah tumbuh sekitar 6 tahun yang lalu, tepatnya di depan gerbang Mako Brimob.
“Sudah sekitar 6 tahun yang lalu bunga sakura ini tumbuh di Mako Brimob. Hanya ada 2 pohon di depan gerbang Mako brimob, yang sebelah kanan lebih rimbun dari yang sebelah kiri,” jelas ayah tiga anak ini.
Agus berkeinginan mengembangkan Bunga Sakura ini di kompleks Brimob.
“Saya sementara menyuruh anggota untuk mencari tahu bagaimana pengembangbiakannya. Karena saya berkeinginan untuk menanam bunga Sakura ini di seluruh kompleks Mako Brimob sehingga bisa menjadi Ikon. Ketika ada tamu dari luar ataupun dari mabes berkunjung ke sini mereka pasti akan bercerita tentang keindahan bunga Sakura di Mako Brimob Subden 3 Den A Pelopor Waingapu,” tegasnya. (Jefri)
Komentar Anda?
