Amos Corputy Sebut Biaya Perjalanan Dinas Dirut Bank NTT Rp. 1,2 M Tergolong Korupsi Terselubung

  • Whatsapp
Ilustrasi
banner 468x60

PORTALNTT.COM, KUPANG – Sangat fantastis!! Demikian kira-kira ungkapan yang patut diberikan kepada Direktur Utama Bank NTT, Daniel Tagu Dedo, yang dalam satu tahun bisa menghabiskan anggaran Rp. 1. 2 Milliar hanya untuk perjalanan dinas keluar daerah.

Bahkan biaya ini, menjadi temuan dan diperdebatkan oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank NTT, Bulan Mei 2016 di Labuan Bajo. Angka Rp. 1,2 Milliar ini didapat dari total perjalanan dinas selama  tahun 2015 yang mencapai 214 hari, dikalikan Rp. 6 juta, yang merupakan biaya perjalanan dinas per hari.

Amos Corputy, Pemegang Saham Seri B Bank NTT, menegaskan hal tersebut kepada wartawan, Senin, 5 September 2016. Menurutnya, biaya tersebut sangat tidak masuk akal. Sebab dalam setahun Dirut Bank NTT gunakan 214 hari berada di luar kantor untuk tujuan yang sebagian besar tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Di RUPS memang dia sanggupi untuk kembalikan. Namun yang jadi persoalan adalah sikap tidak jujur dia dalam menyampaikan alasan pemakaian uang dan manfaat dari perjalanan dinas tersebut. Masa untuk urusan pribadi juga pake fasilitas dinas. Hebat sekali, sampe 214 hari setahun. Padahal hari kerja efektif hanya 240 hari. Tentunya sisa hari tersebut dia tidak buat apa di kantor,” jelasnya.

(Baca Juga: https://www.portalntt.com/niat-cagub-ntt-tagu-dedo-terima-warning-dewan-komisaris-bank-ntt/)

Corputy menambahkan, semua pertanggungjawaban dari Direkrtur Utama, Daniel Tagu Dedo, sudah diminta dalam RUPS untuk diperbaiki. Bahkan oleh pemegang saham, RUPS merekomendasikan pemebrhentian dari jabatan Direktur Utama Bank NTT, tanpa melalui RUPS. Namun oleh Komisaris Bank NTT, Tagu Dedo hanya diberikan teguran keras.

“Komisaris juga tidak betul. Dalam RUPS sudah direkomendasikan pilihan untuk berhenti dari jabatan. Namun komisaris hanya keluarkan surat teguran keras,” ungkapnya.

Dikatakannya, angka Rp. 1,2 Milliar adalah angka yang besar. Bahkan diduga ada indikasi korupsi terkait penggunaan dana ini. “Itu kan termasuk korupsi yang terselubung,” katanya.

Dirinya hanya menyarankan agar Daniel Tagu Dedo untuk berhenti dari jabatannya. Sebab etika kepemimpinan di Bank NTT mengisyaratkan hal tersebut. Apalagi menurutnya, Tagu Dedo sedang aktif menyiapkan diri untuk maju dalam Pilgub NTT 2018.

“Sikap yang paling baik adalah berenti dari jabatan, demi menjaga nama baik Bank NTT,” pungkasnya. (*FN)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60