Ayo Ke Flotim, Nikmati Kuliner Khas Lamaholot Sajian Duta Cafe Larantuka

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, LARANTUKA – Jika anda sedang berkunjung ke Larantuka, ibu kota Kabupten Flores Timur,Propinsi Nusa Tenggara Timur,jangan lupa nikmati kuliner khas Lamaholot dengan sajian Duta Cafe Larantuka.

IMG-20170412-WA0090

Sambil berwisata rohani (Semana Santa) pengunjung bisa menyantap berbagai makanan khas Flores Timur,seperti nasi tonu wujo,Jagung titi dengan aneka rasa,Kue rambut,kacang mete hasil olahan Duta Cafe Larantuka.

Nah bagi yang hendak meninggalkan kota Larantuka,jangan ragu untuk mencari oleh-oleh khas Flotim.

Datanglah di Duta Cafe. Tak susah menjangkaunya. Berada dalam kawasan Gedung Multi Event Hall-OMK, Sarotari, Larantuka, pengunjung bisa menikmati aneka sajian makanan khas Flotim serta minuman herbal dan membawa pulang pernak-pernik kekayaan budaya Flotim lainnya.
Duta Cafe, serambinya oleh-oleh khas Lamaholot, Flores Timur.
Gairahkan Industri Rumah Tangga

Manager Duta Cafe Larantuka,Natalia Andihsty tidak saja membeli hasil pertanian milik warga lalu mengolahnya menjadi aneka kuliner (makanan dan minuman sehat),Natalia bahkan meninggalkan tempat kerjanya untuk turun ke desa-desa, melatih para ibu rumah tangga untuk mengolah makanan dan kerajinan tangan yang berkualitas sebagaimana kehendak pasar.

Hal ini yang telah dijalankannya bersama beberapa Kelompok Pengusaha Industri Rumah Tangga .

Di Kelurahan Sarotari, Natalia melatih mama Ayu membuat kripik yang bermutu pasar.
Ny. Sukmawati di Kelurahan Larantuka diajarinya mengolah
stick sayur dan bolu shorgum.

Di Blepanawa,Natalia melakukan pendampingan kepada om Polus untuk menekuni dunia kerajinan anyaman Bambu.

Sementara untuk kain tenun, Natalia harus menyeberang ke Adonara dan Riangkemie untuk menularkan ilmu

bisnisnya pada Ny. Lis Molan. Tak berhenti di situ, khusus untuk roti dan jajanan pasar, Natalia harus membagi waktunya untuk bersama mama Ina di Oka, Waibalun.

Demikian pula khusus emping jagung, wanita cantik asal jogja itu menggenjot ibu Kristin di Sarotari. Serta Kue rambut aneka rasa, seperti rasa coklat, rasa nenas, difokuskan binaannya di desa Lewolaga.

“Aku alergi membaca dan mendengar celotehan bila NTT disebut dengan sebutan miskin. Larantuka disebut miskin, padahalnya terbalik.

Kenyataannya NTT terkhususnya di Flotim sangat kaya dengan potensi alamnya. Ketika aku mengenal Larantuka, aku langsung tergerak untuk menjadikan Larantuka sebagai Serambi Renya–Serambi oleh-oleh khas Flotim, baik berupa hasil industri kerajinan tangan maupun makanan khas Flotim,” Natalia Andihsty Manager Duta Cafe Larantuka,Flores Timur-NTT.(Ola)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60