Blusukan ke Pasar Motamasin, BKH Siap Kembangkan dan Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan

  • Whatsapp
banner 468x60
PORTALNTT.COM, BETUN – Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut 3, Benny K. Harman kembali blusukan ke pasar Motamasin, Kabupaten Malaka untuk menyerap aspirasi warga.
Kali ini BKH mengunjungi Pasar Motamasin, Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Sabtu (10/3/2018).
Salah seorang pedagang, Sipri Klau mengatakan, pasar Motamasin yang baru di operasi 10 Januari lalu, membutuhkan penataan ulang agar bisa menampung pedagang lebih banyak lagi.
Dia menyatakan, Pemda Malaka telah merenovasi dengan membangun gedung untuk pedangan akan tetapi hanya sebagian saja untuk masyarakat, lalu yang lain masih berjualan di tenda-tenda darurat. lahan parkirnya sangat terbatas sehingga kadang warga harus parkir kendaran di jalan raya.
“Hal itu membuat macet, apalagi di sini jalurnya sangat ramai,” katanya.
Dia menjelaskan, ketika adanya pengembangan melalui pembangunan gedung pasar yang lebih besar. Pihaknya berharap akan dapat membuka peluang usaha bagi warga sekitarnya.
“Nantinya secara tidak langsung akan mampu meningkatkan kesejahteraan warga kami di sini,” ujarnya.
Dengan adanya aduan tersebut, BKH menyatakan siap untuk membantu revitaliasi Pasar Motamasin apabila menjadi Gubernur NTT pada Pilkada 2018 nanti.
Dia menjelaskan, apalagi revitalisasi pasar tradisional merupakan salah satu prioritas program kerjanya.
Apabila terpilih, BKH akan berkoordinasi dengan Pemda Malaka untuk pengembangan pasar Motamasin ini lebih besar lagi.
“Apabila terpilih nanti, kita kami akan koordinasi dengan Pemda Malaka untuk pengembangan pasar ini lebih besar lagi. Apalagi kabupaten Malaka ini perbatasan langsung dengan Negara Timor Leste, sehingga menjadi perhatian kita kedepan,” jelasnya.
Selain itu, BKH menerangkan, bahwa modal usaha bagi pedagang akan menjadi perhatian serius.
“Hal sebagai bentuk komitmen sekaligus keberperpihakan kami untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan. Tadi pas bincang-bincang dengan para pedagang di sini, ternyata penghasilan per hari yang didapat mereka, lebih dari cukup. Semoga melalui modal tanpa anggunan bagi pedagang akan lebih banyak masyarakat yang terbantu peningkatan ekonomi keluarganya,” pungkasnya.
Lain lagi, saat BKH bertemu pedagang kain tenun tradisional Malaka, Lambertus Bria, BKH mengatakan, “Kita harus mencintai produk tenun kita, tenun kita ini menarik dan mahal apabila kita kembangkan. Ke depan kita akan kembangkan ini,” ujar BKH.
Di titik lain, BKH juga mengunjungi pedagang Sagu, (Akarbilan) bahasa tetun daerah Malaka-Belu. Akarbilan ini merupakan makanan khas daerah kabupaten Malaka dan Belu.
“Sagu ini makanan khas kami bapak, dan diolah secara tradisional bapak, silakan dicoba,” ungkap Margareha Bano.
BKH pun langsung mencoba akarbilan tersebut, “Ini enak, karena diolah secara tradisional dengan cara di bakar, kita harus mencintai produk pagang lokal kita,” kata BKH.
Tambah BKH, ini juga menjadi program prioritas kita yakni Revolusi pangan, artinya pangan lokal kita harus kita kembangkan, lalu diolah lagi menjadi menarik agar nilainya lebih tinggi.
BKH Mencontohkan, “kalau kita punya jagung, jangan lagi kita jual jagung, tetapi kita olah lagi menjadi makanan lain atau olahan lain,” tutur BKH. (Tim)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60