Conrad ‘Botoor’ Floresman, Penyanyi Reggae Nasional Asal Lembata (Bagian 1)

  • Whatsapp
Ist
banner 468x60

PORTALNTT.COM‘Petang-petang dudo petotang di tepi pante, dudo petotang lia orang pi bekarang. Kaka mo ade, mereka besora begaing badan, yeyeye…jalan rerame ba ketura mo hora, Ikan maso kota banya ho, lepa dike. Ae suro besa wow..wo..wo..cepa dike. Ikan..ikan…cepa-cepa, jang sampe salah. Cako-cako, leka-leka, jang sampe telepa jo angka bu dalang hora, yeyeye…..”

Orang Lamaholot di Flores Timur dan Lembata pasti sudah bisa mengetahui, bahasa apa yang dipakai di dalam bari-baris syair di atas. Ya, itu adalah bahasa Larantuka, penggalan lagu berjudul Petotang yang ditulis dan dinyanyikan oleh Conrad Floresman, sekira 2008 silam. Lagu ini sudah menyebar luas dalam bentuk file mp3 di kalangan penikmat musik daerah di Lamaholot.

Namun, siapakah sesungguhnya penyanyi berkarakter suara unik dan kerap mengucapkan kosa kata Lamaholot dalam lagu-lagu reggae berbahasa asing yang ia lantunkan?

Conrad Floresman adalah nama panggung yang ia gunakan. Menyebutkan nama Floresman, penyuka The Police atau Sting akan teringat dengan hentakan penyanyi Swedia ini dalam Englishman in New York.

Nama aslinya adalah Maria Scholastica Kunrardus Botoor, putra bungsu dari ayah Fransiskus Xaverius Semakur Botoor dan Yustina Ina Tulit Lamak. Kedua orang tuanya asli dari Puor, sebuah kampung di titik tertinggi lereng Gunung Lebalekan. Ayahnya adalah pensiunan guru yang pernah menjadi kepala sekolah di sejumlah sekolah di Larantuka, seperti STM Bina Karya, SMAK Santo Darius dan Sekolah Teknik Santo Yusuf. Sementara ibunya pernah menjadi guru namun kemudian memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga dan hingga kini mereka menetap di Larantuka.

Pasal lahir dan menetap di Larantuka inilah yang membuat tidak banyak orang yang tahu jika rekan kolaborasi Sas Muhammad di atas panggung ini sejatinya adalah putera asli Lembata.

BERMUSIK, mungkin bukanlah sebuah cita-cita kecilnya. Namun, jika melihat pencapaiannya pada hari ini, pria berkulit terang ini menampakan konsistensi tinggi di jalur musik yang sudah ia putuskan menjadi profesinya. Dan publik nasional khususnya penikmat musik reggae pun sudah akrab dengan nama group musiknya Conrad Good Vibrations disingkat CGV.

Dengan warna suara yang khas dan sejumlah ciri unik dari performa dia di atas panggung, membuat Conrad telah berhasil mencuri perhatian komunitas penyuka musik reggae di tanah air.

Seperti yang bisa Anda dengar dalam lantunan kolaborasinya dengan penyanyi reggae papan atas lain yakni Ras Muhammad dalam lagu Satu Rasa. “Kumpo kampo ade kaka, bakawesa sambo rasa, rame-rame tutu koda hama-hama.” Lalu, “Cici banca, sama toja noka-noka, kantar hama-hama…”

Perjalanan karirnya di bidang musik, bukanlah proses sebentar. Conrad mengawali perjalanan musiknya di Jakarta dari jalanan. Bersama dengan sejumlah rekannya, pada kisaran 2002-2004 mereka berada di jalanan, di atas bus-bus penumpang sebagai pengamen. Mereka membawakan lagu apa saja mulai dari pop hingga reggae. Perlahan, Conrad kemudian menemukan warna musiknya dan memutuskan untuk menekuni musik reggae.

RAMBUT GIMBAL milik Conrad punya cerita sendiri. Anda mungkin tidak percaya jika rambut gimbalnya ini pernah membuat seorang pengendara sepeda motor di Lewoleba nyaris celaka. Kisahnya terjadi pada 2006, ketika itu menjelang Pilkada Lembata. Conrad ke Lembata karena sepupu kandungnya Ferdinand Lamak menjadi salah satu kontestan dalam pesta demokrasi kala itu.

Suatu pagi, Conrad sedang bercengkerama dengan beberapa orang di samping rumah makan Berkat Lomblen di kawasan Rayuan Kelapa, Lewoleba. Tidak berapa lama, seorang pria pengendara sepeda motor yang membonceng seorang wanita melintas dengan kecepatan yang rendah. Padangan kedua orang itu lekat melihat ke arah Conrad bahkan sampai sepeda motor itu melintas melewati Conrad dan teman-temannya duduk. Saking terpukau melihat rambut gimbal yang panjang dan lebat itu, pengendara motor lupa melihat ke depan. Nyaris saja sepeda motornya masuk ke dalam got jika tidak cepat diteriaki orang di sekitarnya.

Ya, selain warna musik dan performa unik di atas panggung, ayah dari dua putera Bean Ana Lamen dan Semakur Junior ini punya kelebihan lain yakni rambut gimbalnya yang panjang dan natural. Mungkin sudah menjadi ciri penyanyi reggae seperti pesohor dunia macam Bob Marley yang berambut gimbal.

“Saya suka Bob Marley, tetapi lebih suka Alpha Blondie. Saya pengagum Alpha Blondie,” ungkap Conrad.

Di Jakarta, Condrad bisa Anda saksikan performanya di panggung Bekasi Food City Summarecon Bekasi saban Jumat malam. Suami tercinta dari Nita Fernandez ini tampil bersama Conrad Good Vibrations (CGV) dari jam 20.00 malam hingga jam 23.00. Selebihnya, jam terbang penyanyi energik ini sudah tak terbilang. Bukan hanya kota-kota besar di Indonesia, gara-gara penampilannya yang ciamik ini, Conrad juga pernah manggung di jiran seperti Singapura, Malaysia dan Perth Australia.

“Ada juga tawaran kontrak untuk waktu tertentu di Qatar, Timur Tengah tetapi kami tolak karena jika manggung di sana, waktu habis dan tidak bisa konsentrasi untuk merampungkan album,” kilahnya.

Menjelang Natal tahun ini, Conrad sedang merampungkan album Natal yang akan diluncurkannya dalam beberapa pekan ke depan. (Floreskita.com)

ANDA TERTARIK MENDAPATKAN ALBUM NATAL Conrad and Good Vibrations?

Kontak: 0812-8699-1685.

 

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60