PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Dandim 1613/SB Letkol Inf Fifin Zudi Syaifuddin, S.Pd memimpin apel kesiapan pengamanan Idul Fitri dan Pilkada 2018 di lapangan Makodim, Senin (11/6).
Dalam apel yang dihadiri jajaran perwira kodim, prajurit, PNS kodim, Dandim Syaifuddin
menyampaikan, kegiatan apel gabungan Kekuatan secara maksimal, ada 93 orang sesuai laporan.
“Saya akan melaporkan juga kepada komandan atas, kesiapan operasi kodim 1613/SB dalam pelaksanaan pengamanan Idul Fitri, Pilkada serentak 2018, sedangkan yang siap melaksanakan tugas adalah 95 orang,” kata Dandim Syaifuddin.
Menurutnya, angggota TNI siap melaksanakan tugas utama idul fitri dan paling utama adalah pengamanan pilkada serentak 2018, yang mana beberapa hari lagi pencoblosan yaitu tanggal 27 Juni 2018.
“Harapannya kekuatan tidak berkurang malah bertambah lebih dari 115 orang,” ungkapnya.
Dandim menjelaskan, bahwa hari ini sesuai dengan perintah dari komandan atas kita melaksanakan cuti gelombang I sedangkan ASN dari pemerintah pusat mulai tanggal (8/6/2018) karena ASN berbeda dengan tanggung jawab aparat pertahanan keamanan.
“Dalam hari besar ini kita diperintahkan untuk mengsiagakan Personil sesuai situasi,kondisi wilayah yang ada.
“Ancaman kerawan yang ada, bisa bertambah setiap saat sesuai perkiraan, ancaman yang ada komando atas akan membekap satu SSK kekuatan untuk membantu kita dari BRIGIf 21 komando. Pengamanan kita sesuai UU perbantuan TNI kepada Polri dalam hal pengamanan Pilkada serentak 2018, mereka akan BKO kepada polres, melaksanakan tugas polisioner sesuai dengan pertimbangan keadaan yang ada di luar,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakannya, sebagai aparat satuan komando kewilayahan mempunyai tugas monitoring wilayah, mengamankan wilayah setiap saat, setiap hari terutama pilkada serentak nantinya dan kita tetap melaksanakan tugas itu.
“Saya perintahkan Babinsa/anggota kodim 1613/SB tidak hentinya berkomunikasi Sosial dan mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bisa aktif tersuksesnya pilkada yang aman, kondusif dan nyaman. Kita sebagai aparat baik itu militer maupun ASN, PNS militer komando dari atas NETRALITAS harga mati, dan tidak ada yang coba-coba mendukung, menyiapkan fasilitas kepada salah satu paslon karena Hukuman berat sampai dengan Pemecatan saya percaya seluruh anggota dapat melaksanakan itu,” kata Dandim. (Mus)
Komentar Anda?
