Jelang Prosesi Jumat Agung, Ribuan Peziarah Padati Kapel Tuan Berdiri Di Wure Pulau Adonara

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, LARANTUKA -Menjelang prosesi Jumad Agung,setiap tahun di kota Reinha,mempunyai kebiasaan yang mentradisi pada hari Kamis Putih pagi hingga siang hari, berziarah ke Desa Wure Kecamatan Adonara Barat.

IMG-20170413-WA0048

Ribuan peziarah,padati Kapel Tuan Berdiri di Kapel Tuhan Senhor (Tuhan Berdiri) di Desa Wure Kecamatan Adonara Barat, Kamis (13/4/2017).
Umat ziarah ke Wure untuk memanjatkan doa dan pujian serta memohonkan ujud-ujud khusus di hari Semana Santa.

Ziarah ke Wure pun bukan hanya umat Katolik di Larantuka saja, tetapi juga untuk semua peziarah yang datang dari luar Larantuka.

Pantauan media ini di kapel Tuan Senhor Wure,umat dengan antrian panjang hingga ke pintu gerbang Kapela.Umat saling berdesak-desakan pada saat menuju ke tangga Kapel.
Sebelum mengikuti ritual cium Tuan,sepatu dan sandal yang dikenakan para peziarah di lepas dan barang-barang bawaan seperti tas dititip ke panitia.

Para peziarah yang datang mengikuti prosesi Jumad Agung di Larantuka, bisa berziarah ke Wure. Para peziarah memakai mobil angkot ataupun kendaraan cartheran dari terminal Kota Larantuka menuju pantai Kota Rowido atau Sarotari.

Ditepi pantai itu , telah ada kapal motor milik warga setempat yang siap mengantar para peziarah ke Wure,dengan tarif Rp.20.000 p/p (pulang-pergi) per orang.

Tuan Berdiri” di kapela Senhor. (konon beredar cerita/legenda kisah penampakan Tuhan Yesus pada suatu malam kepada seorang pemuda yang sedang berjalan jalan sendirian (pikirannya sedang kalut/kusut karena berbagai persoalan hidup yang mendera-nya).

Ketika melintasi lokasi tersebut, dia berjumpa dengan seorang pemuda berambut panjang yang sedang menggendong seekor ayam jago.

Singkat cerita, pertemuan singkat terebut,membawa dampak positif atau pencerahan bagi si pemuda.

Dengan langkah ringan dan suasana hati yang riang gembira dia kembali ke rumah dan bisa tidur pulas. Keesokan harinya, saat bangun dari tidurnya, pemuda tersebut,teringat peristiwa yang dialaminya semalam lalu bergegas kembali ke lokasi tempat perjumpaan-nya itu dengan maksud ingin mengucapkan terima kasih dan menanyakan nama dan alamat kepada ’pemuda berambut gondrong yang menggendong ayam jago’ itu.

Ternyata setibanya di lokasi tersebut,yang ditemui hanyalah seekor ayam jago (yang dilihatnya semalam), dalam kondisi sudah menjadi patung àyang hingga kini masih ada dan bisa dilihat di samping patung ’tuan berdiri’.(Ola)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60