Keluarga Pasien Keluhkan Penanganan Tenaga Medis RSUD Hendrikus Fernandez Larantuka

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, LARANTUKA -Penanganan terhadap pasien oleh tenaga medis (kesehatan) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hendrikus Fernandez Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim), dikeluhkan oleh keluarga pasien.

Pasalnya, tenaga medis yang menangani pasien dengan nama Tiara Kelen (3) tahun, pasien anak asal Lewo Bele, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flotim ini tidak bekerja secara maksimal. Akibatnya Tiara Kelen harus dirujuk ke Maumere, Kabupaten Sikka.

Frank Nalele salah seorang keluarga pasien kepada media ini, Jumat (29/9/2017) meriwayatkan, sekitar pukul 20.30 Wita, Ia mengantar keluarganya ke RSUD Hendrikus Fernandez Larantuka, akibat hidung anak mereka (Tiara Kelen-red) kemasukan benda asing (biji bunga bogenville).

Dikatakan Frank, pada saat itu Ia melihat penanganan yang dilakukan oleh tenaga medis menggunakan injek jarum suntik yang pada bagian ujungnya digandeng dengan selang yang berukuran kecil agar bisa masuk kedalam hidung. Namun karena kelalaian para petugas mengakibatkan terjadi luka pada rongga hidung pasien tersebut.

“Malam itu, Senin (25/9/2017), sekitar jm 20.30 Wita ( jam setengah 9 malam ) Saya antar keluarga dari lewobele, Kecamatan Lewolema, ke RSUD, karena anak mereka kemasukan benda asing ( biji bunga bogenvill ) di hidung. Saya lihat penanganannya mereka ( perawat ) hanya menggunakan injek ( jarum suntik ) yang di ujungnya di gandeng dengan selang kecil agar bisa masuk ke lubang hidung. Namun karena kesalahan sedikit mengakibatkan luka pada rongga hidung,” ungkap Frank kecewa.

Lebih lanjut Frank mengatakan, para perawat pada saat itu tidak mampu menanganinya, mereka (perawat) meminta agar kembali lagi besok paginya (26/9) ke poli anak agar ditangani oleh dokter ahli THT (telinga,hidung, tenggorokan). Paginya Ia bersama keluarganya ke poli anak menemui dokter tersebut. Menurut Frank, ternyata dokter yang ditemui itu bukan dokter ahli THT, dokter tersebut malah menyarankan agar anak tersebut dirujuk ke Maumere untuk ditangani oleh dokter ahli THT di Maumere.

“Kalau memang alat untuk sedot itu tidak ada, kenapa malam itu kami tidak disarankan untuk langsung ke Maumere, Sepertinya mereka cuma coba-coba,” ungkapnya kesal.

Ia mengharapkan agar RSUD Hendrikus Fernandez Larantuka mendatangkan dokter ahli THT dan alat kesehatan yang memadai. Agar tidak terjadi lagi kasus seperti ini. (Ola)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60