Komunitas Anak Muda Mileneal Kota Waikabubak, Jembatan Emas Menuju Perubahan

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Perkembangan teknologi informasi saat ini begitu luar biasa dahsyatnya. Akses informasi begitu mudah didapat, sampai ke pelosok bumi. Seiring perkembangan itu, manusia juga larut dalam perubahan yang terjadi.

Perubahan-perubahan yang terjadi tidak saja ke arah positif, namun ada pula hal negatif. Tergantung bagaimana masing-masing pribadi mengelola hal itu untuk kebutuhan pribadi.
Demi menangkal arus yang begitu hebat, sehingga tidak terjerumus ke hal-hal negatif, diperlukan ketahanan diri masing-masing pribadi. Hal ini tentunya tidak terlepas dari pola hidup dan budaya masyarakat setempat.

Berawal dari mimpi yang sama, sejumlah anak muda di Kota Waikabubak menggabungkan diri dalam sebuah wadah komunitas Mileneal anak muda Waikabubak untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Romaldus Pitam sang menthor komunitas ini menjelaskan komunitas ini untuk membangun kebersamaan seperti unity is power (Kebersamaan adalah Kekuatan).

Dijelaskan komunitas ini bergerak di bidang kesehatan dan Pendidikan karakter. Dengan
menciptakan rasa persaudaraan, kekeluargaan, untuk semakin lebih erat lagi dan meluas, tidak seperti yang dibayangkan karena dengan perkembangan teknologi membutuhkan pengetahuan yang memadai.

Diakuinya, komunitas ini baru saja terbentuk sekitar tiga bulan yang lalu.

“Awalnya kami ada 5 orang yang menggagas komunitas ini. Dan saat ini anggotanya sudah mencapai 31 orang dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Ada yang penjual sayur, ojek, security, sopir, wiraswasta dan lain-lain,” jelas pria yang aktif di bisnis K-Link ini.

Menurutnya untuk merangkul anak-anak mudah masa kini ke sebuah Organisasi itu sangat-sangat sulit.

“Mereka (anak muda jaman now ini) menuangkan pikiran, pendapat mereka seputaran mengenai hal-hal positif, inspirative yaitu NGOPI Bareng (Ngobrol Pinter),” kata pria berdarah Lembata ini.

Hal ini pula yang dirasakan oleh Piter Goa, salah seorang anggota komunitas. Menurutnya untuk bergabung di komunitas ini melalui proses perjuangan yang memang memakan waktu.

Dia sendiri ikut berusaha merangkul anak muda dengan cara face to face bahkan dari rumah ke rumah menemui mereka (anak mudah jaman now) dengan topik pembicaraan seputaran persiapan pribadi dalam menghadapi era digital ini.

Anak mudah yang lain yakni Claudius juga mengatakan harapannya komunitas kecil yang  sederhana ini dapat membangkitkan anak- anak mudah Milineal baik yang tinggal di daerah pedesaan, perkotaan agar kita bisa berbuat sesuatu yang berguna demi diri kita bahkan lebih luas lagi.

“Saya harap komunitas ini menjadi jembatan perubahan bagi kaum muda, khususnya anak muda jaman now yang ada di Sumba ini,” kata Claudius. (Romald)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60