PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Johanis Solo, Kontraktor Pengadaan 368 reit batu karang untuk lokasi pagar persawahan petani Desa Lidor, Kecamatan Rote Barat Laut yang didanai dari dana Desa tahun anggaran 2016 akhirnya angkat bicara. Menurut Johanis, proyek pengadaan batu karang tersebut baru terealisasi sekitar 343 reit di lokasi proyek dan masih kurang sekitar 25 reit, pasalnya lokasi sebelumnya sudah cukup (penuh) maka masih menunggu pertemuan antara masyarakat, tim pengelola kegiatan dan pemerintah Desa untuk menentukan lokasi terbaru.
“Saya merasa menyesal atas pernyataan Dominggus Fanggi (PNS) di PortalNTT sebelumnya, Dominggus tidak paham soal proyek karena dia tidak berwenang untuk menjelaskan hal tersebut karena yang bersangkutan bukan kontraktor, tapi mobilnya disewa atas permintaan beliau sendiri (Dominggus Fanggi,red) jadi kemungkinan dia ingin tenar di media bahwa dia memiliki mobil truk yang siap mengangkut bahan material sehingga dia menyampaikan hal yang salah,” ujar Johanis Solo ketika dikonfirmasi PortalNTT di kediamannya di Desa Oelua Minggu, (27/11/2016).
Menurut Pemilik CV Alva Indah ini, setelah Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dan pemerintah desa adakan pertemuan bersama masyarakat baru dirinya diberitahukan oleh TPK menyangkut lokasi terbaru tersebut baru ia menurunkan sisa bahan material tersebut ke lokasi yang ditentukan atas dasar kesepakatan tersebut.
“Sampai saat ini dirinya belum mendapat informasi dari TPK terkait lokasi terbaru,” katanya.
Tim pengelola kegiatan Daniel Foes ketika dikonfirmasi via telepon dan pesan singkat yang bersangkutan tidak merespon.
Informasi yang berhasil dihimpun PortalNTT sisa 25 reit batu karang tersebut diduga akan dibagi-bagi untuk TPK, Kepala Desa dan perangkat Desa Lainnya sehingga belum digelarnya pertemuan bersama masyarakat menyangkut sisa bahan material tersebut. (Nasa)