PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Dalam rangka mengukuhkan persaudaraan dan Mempererat Silahturahmi dalam bingkai NKRI, digelar ceramah di pondok pesantren Baitul Hikmah, Minggu (24/9).
Kegiatan ini menghadirkan beberapa penceramah yaitu Ustad Dr. Haidir, dosen UIN Syarif Hidayatullah Paramadina Jakarta, ketua MUI Sumba Barat, ketua MUI Sumba Tengah, Kasdim 1613/SB, kesbangPol Sumba Barat, ketua PCNU Sumba Barat, ketua Muhammadyah Sumba Barat, tokoh-tokoh Agama, Tokoh pemuda, dan umat islam sekabupaten Sumba Barat.
Amanat singkat ustad H. Pua Monto U. Nay bahwa kedatangan beliau untuk memberi pencerahan kepada umat Islam untuk menyatukan kita menjadi satu dan tidak ada perbedaan antara aliran-aliran yang memecah belah diantara kita karna NKRI adalah harga mati muhamadiyah atau NU semuanya tetap menghadap yang maha kuasa.
Ceramah Ustad Dr. Haidir mengatakan kehidupan kita ini harus sejahtera, Islam begitu kuat dimana-mana di dunia ini untuk kita hidup rukun dengan lainnya.
“Para imam-imam terdahulu saling mempelajari ilmu agama satu sama lain bukan saling menghasut yang penting bagi kita adalah mengikuti jejaknya. Pertemuan ini adalah hal yang positif sehingga kita tidak ada perbedaan yang mengklaim diri benar,” kata ustad Dr. Haidir.
Ustad Dr.Haidir mengharapkan bahwa kebiasaan di kabupaten seperti tahlil maupun yang lainnya, yang paling utama kebiasaan tersebut yang harus dijalani karena tujuan kita hanya tunduk kepada sang pencipta.
Sementara itu Kasdim 1613/SB Inf. Kasim S.Ag mengatakan banyak masalah yang ada bisa dijadikan hukum, intinya hidup ini saling menolong, membantu, menasehati dan saling belajar semuanya untuk hidup tentram di NKRI ini.
Menurutnya perlu ada dialog diantara sesama sehingga dapat menemukan kebenaran yang akhirnya nanti tidak ada perbedaan dan pemahaman yang mengarahkan terjadinya perpecahan dalam pemahaman tersebut.
“Kita harus berkompotisi bagi anak-anak kita untuk mendapatkan ilmu sehingga dapat menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa,” ungkapnya. (Mus)
Komentar Anda?
