Pecahkan Rekor, Pengurus GMIT Ebenhaezer Oeba Daftarkan 100 Jemaat Jadi Peserta JKN-KIS

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Ebenhaezer Oeba Kota Kupang melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Kupang yang telah mendaftarkan 100 orang jemaatnya sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) kolektif di Aula lantai II Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kupang, Selasa (1/10).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kupang, Fauzi Lukman Nurdiansyah, pada acara penandatanganan tersebut mengaku momen ini sangat spesial untuk PBPU kolektif. Hal ini karena biasanya BPJS Kesehatan menerima satu atau dua orang saja, namun hari ini pecah rekor secara kolektif 100 orang dalam satu nomor virtual account.

“Ini sangat luar biasa, sehingga langsung diimplementasikan prinsip dengan gotong royong semua tertolong, yang sehat bantu yang sakit, yang kaya bantu yang miskin, yang muda bantu yang tua,” ujarnya.

Ia mengatakan seluruh Warga Negara Indonesia harus menjadi peserta JKN-KIS. Mengapa? Pertama, sebagai proteksi diri sendiri dan keluarga. Kedua, gotong royong sudah terbiasa dilakukan seperti melakukan sistem patungan jika ada yang sakit di lingkungan RT. Akan tetapi bila warga mengalami sakit kritis yang membutuhkan operasi dengan biaya yang sangat besar, dengan patungan tidak mungkin bisa membantu. Maka dari itu WNI harus menjadi peserta JKN-KIS.

“Semoga ini menjadi contoh yang baik agar dapat ditiru oleh yang lainnya. Terima kasih dan apresiasi kepada jemaat GMIT Ebenhaezer Oeba. Bila ada hal-hal yang kurang jelas terkait JKN-KIS dan keluhan, kami siap untuk menerima,” ujarnya.

Fauzi berharap agar hal ini dapat menjadi contoh kepada jemaat lainnya dan juga komunitas di Kota Kupang untuk menjadi peserta JKN-KIS.

Pendeta Salmon Agustinus Bees selaku Ketua Majelis Jemaat Ebenhaezer Oeba yang mengungkapkan bahwa dahulunya jika ada jemaat yang sakit, maka akandibantu pengobatannya namun hanya bisa satu kali dalam setahun.

“Sebelumnya, kami hanya bisa membantu jemaat yang sakit itu hanya satu kali dalam satu tahun. Tapi bagaimana jika ia sakit lebih dari satu kali? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dengan diskusi yang cukup alot akhirnya kami memutuskan untuk mendaftar 100 orang untuk mengikuti JKN-KIS selagi mereka masih di antara kita sebagai satu persekutuan jemaat,” jelasnya.

Pendeta Salmon juga berharap ke depannya bisa menambahkan jumlah jemaatnya sekitar 200 orang dalam program JKN-KIS mengingat program ini memang nyata memberikan manfaat bagi pesertanya. (Tim)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60