Polres Sumba Barat Gelar Apel Pasukan Operasi Samana Santa Turangga 2017

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Kapolres Sumba Barat, AKBP M. Erwin, memimpin apel gelar pasukan Operasi samana santa Turangga 2017, bertempat di mapolres Sumba Barat, Rabu 5 April 2017. Apel ini dihadiri oleh anggota TNI, POLRI, Brimob, SATPOLPP, dan Dinas Perhubungan.

Dalam sambutannya, Kapolres Muhammad Erwin, selaku inspektur upacara membacakan surat Kapolda Nusa Tenggar Timur, bahwa istilah Samana Santa berasal dari bahasa portugis yang artinya pekan suci. Bagi umat Kristiani, pekan suci merupakan rangkaian acara liturgi mengenang sengsara dan wafat serta kebangkitan Yesus Kristus pada hari raya paskah.

“Ini merupakan perayaan gerejawi yang dilaksanakan setiap tahun dan kegiatan ini menyebabkan meningkatnya dinamika masyarakat khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur, terlebih lagi di Larantuka, Flores Timur dimana perayaan paskah di ikuti oleh umat dari wilayahn lain bahkan manca negara,” ungkap Kapolres membacakan surat Kapolda NTT.

Dikatakan, rangkaian kegiatan umat kristiani ini merupakan ikon dari wilayah Nusa Tenggara Timur karena ditempat lain tidak semeriah di Nusa Tenggara Timur, oleh karena itu sebagai anggota Polri aparatur negara yang bertanggung jawab terhadap keamanan dalam negeri serta pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat harus mampu memberikan pelayanan sebaik-baiknya, dan jangan sampai ada gangguan sekecil apapun bentuknya sehingga umat yang melaksanakan ibadah merasa aman dan nyaman.

“Saat ini, kita ketahui bersama bahwa dunia mengalami isu sara yang sedang marak terjadi di media sosial, dimana ancaman polemik tentang penistaan agam di Jakarta baru-baru ini yang kita harus waspadai bersama, oleh karena itu mari kita tingkatkan kewaspadaan terhadap hal yang mengganggu ketentraman umat yang sedan melaksanakan ibadah,” katanya.

IMG-20170405-WA0045

Disamping itu, lanjutnya, meningkatkan kualitas masyarakat berdampak pada situasi kamseltibcarlantas dan terganggunya sitkamtibmas, berdasarkan perkiraan intelijen bahwa gangguan kamtibnas yang mungkin terjadi selama perayaan paskah 2017 antara lain terjadinya laka laut, terbaliknya perahu atau kapal saat prosesi laut akibat kelebihan muatan, kemacetan lalu lintas akibat banyaknya gereja dan tempat ziarah yang berdekatan dengan jalan utama, kejadian kriminalitas secara konfensional seperti pencurian, curat, curas, curamor, perkelahian antar kelompok masyarakat dan gangguan kriminalitas lainnya, terjadinya penistaan agama atau hostia oleh individu atau sekelompok orang.

Diakuinya, guna mewujudkan situasi kamtibnas yang kondusif dan menjamin masyarakat untuk dapat merayakan hari raya dengan aman dan nyaman. Ancaman dan gangguan yang timbul sdbelum, pada saat perayaan paskah 2017 diwilayah hukum Polda NTT, maka Polda NTT menggelar koperasi kepolisian dengan bentuk pdngamana kegiatan yang bersifat terbuka dengan sandi semana Santa Turangga 2017 yang dilaksanakan selama 15 hari mulai tanggal 5 april-19 april 2017. Di seluruh wilayah Polda Nusa Tenggara Timur dengan sasaran segala bentuk potensi gangguan nyata sebelum, pada saat hari paskah yang menghambat, dan mengganggu kegiatan perayaan paskah 2017 diwilayah hukum Polda NTT.

Menurutnya, guna mengoptimalkan kinerja satuan fungsi kepolisian yang terlibat dalam pelaksanaan operasi Samana Santa Turangga 2017 agar tujuan operasi tersebut yaitu agar terjaminnya keamanan dan kenyamanan masyarakat Nusa Tenggara Timur yang merayakan paskah dapat tercapai dengan baik maka dibentuk satuan tugas operasi atau disingkat Satgasops yang terdiri dari 5 satuan tugas yakni, satgas 1 atau premtif terdiri dari subsatgas intelkam dan subsatgas binmas, satgas 2 atau prefentif yang diutamakan satlantas, satgas 3 atau tindakan yakni sabhara, sedangkan satgas 4 atau gakkum terdiri dari subsatgas reskrim dan subsatgas resnarkoba serta satgas 5 bantuan operasi terdiri dari subsatgas sarpras, subsatgas humas, subsatgas propam dan subsatgas dokes.

“Melakukan kegiatan deteksi dini dianataranya pelidikan, pembinaan, pengamanan dan penggalangan dengan langkah-langkah deteksi, identifikasi dan penilaian guna memperoleh baket yang dapat mempengaruhi gangguan keamanan menjelang perayaan paskah,” jelasnya.

Lanjutnya, tugas prefentif adalah melakukan kegiatan pencegahan meliputi pengaturan penjagaan, pengawalan dan patroli di lokasi-lokasi yang menjadi pusat kegiatan masyarakat selama perayaan paskah. Melakukan sterilisasi pada gereja-gereja sesuai permintaan, penjinakan bom pada gereja-gereja yang diduga ada bom dan pengamanan teror dilokasi-lokasi yang menjadi pusat kegiatan masyarakat selama perayaan paskah.

“Satuan tugas yang dibentuk ini dapat bersinergi dengan aparat keamanan lainnya termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan para pemangku kebijakan lainnya yang terlibat maupun yang berada disekitar lokasi pengamanan agar kegiatan berjalan dengan baik dan optimal. Sehingga umat yang melaksanak ibadah kebaktian atau misa dalam perayaan paskah nyaman dan dapat khusuh melakukan kegiatan keagamaan ini,” pungkas Kapolres M. Erwin. (Mus)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60