Serangan Fajar Jelang Pemilu Mencederai Proses Demokrasi

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, LARANTUKA – Jelang hari H perhelatan pemilihan umum (pemilu) calon bupati dan wakil bupati kabupaten Flores Timur (Flotim)periode 2017-2022, beredar rumor adanya serangan fajar atau politik uang yang dilakukan oleh tim sukses pasangan calon tertentu. Bahkan secara sinis banyak calon pemilih atau konstituen menyatakan ambil uangnya jangan pilih orangnya.

Segala cara akan ditempuh untuk meraih kemenangan, termasuk mempengaruhi pemilih dengan benda-benda material. Walau demikian isu politik uang yang aromanya menyengat tetap sulit terendus.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (kesbangpol) Kabupaten Flotim, Drs. Andreas Kewa Ama menilai, serangan fajar atau politik uang dalam pilkada mencederai proses demokrasi, karena masyarakat tidak dihadapkan pilihan-pilihan objektif dan rasional.

“Politik uang menodai demokrasi karena suara rakyat yang adalah nurani para pemilih telah dibeli dengan uang. Serangan fajar dan politik uang tidak boleh ada. Berikanlah kesempatan untuk masyarakat dalam menentukan siapa calon pemimpinnya sesuai hati nurani mereka,” kata Andreas Kewa Ama kepada portalNTT.com di ruang kerjanya, Senin (13/2/2017).

Kewa Ama mengatakan, jika ingin proses pemilukada berjalan dengan aman dan damai maka hindari aksi serangan fajar kepada masyarakat Flotim. Jika hal itu terjadi maka secara tidak langsung kita sudah memberikan pendidikan politik yang salah kepada generasi mendatang.

“Ini ancaman serius bagi generasi kita yang akan datang. Karena generasi kita beranggapan bahwa demokrasi dapat dibeli dengan uang. Berikanlah pendidian politik yang baik kepada masyarakat kita,” katanya.

Terkait sangsi yang akan diberikan oleh badan Kesbangpol sendiri jika menemukan adanya pelanggaran dalam proses pemilukada Kewa Ama mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kesbangpol hanya sebatas memantau jalannya proses pemilukada. Jika ada temuan pihaknya akan melaporkan kepada instansi terkait.

“Kami punya agenda untuk melakukan pemantauan di 19 kecamatan tanggal 15 Februari 2017 nanti. Semua staf Kesbangpol akan kami turunkan untuk melakukan pemantauan pemungutan suara di tiap-tiap wilayah di Flotim. Jika ada indikasi penyimpangan atau pelanggaran maka kami akan teruskan kepada instansi yang terkait seperti, Panwas, KPU dan kepolisian,” kata Kewa Ama. (Ola)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60