Soal 1965, Luhut Sebut Indonesia Bukan Bangsa Pembunuh

  • Whatsapp
Kuburan massal korban Tragedi 1965 di sebuah hutan di Semarang, Jawa Tengah.
banner 468x60

Portal NTT – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah tidak akan minta maaf kepada korban Tragedi 1965. Meski demikian, dia mengakui peristiwa itu menjadi sejarah kelam bangsa Indonesia.

Penegasan ketiadaan permintaan maaf dari pemerintah, menurut Luhut, untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia bukan negeri para pembunuh.

Read More

banner 300250

“Kami (pemerintah Indonesia) tidak akan pernah (minta maaf), tapi kami tidak bisa juga ignore atau memungkiri bahwa kita hidup dalam dunia global, harus menunjukkan kepada mereka (dunia) bahwa bangsa ini bukan bangsa pembunuh,” kata Luhut saat upacara pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Kader Bela Negara Kemenko Polhukam Tahun Angkatan 2016 di Ruang Nakula kantor kementeriannya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (30/5).

“Sekali lagi saya minta para pelatih (bela negara) juga paham, bahwa kami (pemerintah Indonesia) tidak pernah ada pikiran sedikit pun untuk minta maaf pada PKI itu,” ujar Luhut kepada para pelatih dan peserta bela negara.

Meski tak meminta maaf kepada korban, Luhut mengatakan pemerintah akan mengakui Tragedi 1965 benar terjadi dan bakal mempertimbangkan peristiwa itu sebagai sejarah kelam masa lalu.

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60