PORTALNTT.COM, KUPANG – Sebanyak 33 orang calon karyawan Koperasi Kredit (kopdit) Swastisari akan menjalani pembentukan karakter di Mako Brigif 21 komodo selama 5 hari terhitung sejak hari ini 02-06 september 2016. Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan penyeleksian penerimaan calon karyawan baru yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan.
“Proses perekrutan ini dilakukan sangat transparan, awalnya kami ingin mengundang lembaga independen untuk memantau namun ada sedikit kendala. Dari seratus lebih yang mendaftar akhirnya kini hanya tinggal 33 orang saja. Kami tidak pernah menyeleksi agamanya, sukunya, kami tidak pernah menyeleksi apa pun, yang kami seleksi kualitas, pikiran, dan mental,” kata Ketua pengurus Kopdit Swastisari Kupang, Kornelis Opun saat memberikan arahannya kepada 33 calon karyawan Kopdit swastisari di lantai 3 aula Kopdit Swastisasi Kupang, Jumat (2/9/2016).
Menurut Opun, calon karyawan Kopdit Swastisari yang direkrut tidak hanya mampu membaca tanda-tanda jaman dan perubahan tingkah laku anggota di masyarakat, tetapi juga harus memiliki hati nurani, ketika menemukan anggota-angota yang bermasalah dan hal itu telah dibuktikan melalui psikotest yang dijalani.
“Kalian (Calon Karyawan,red) merupakan orang-orang terpilih yang memiliki kemampuan intelektual dan hati nurani agar membangun kopdit ini agar lebih maju ke depan. Untuk itu setelah kalian menjalani sejumlah tahapan penyeleksian, hari ini kalian akan diserahkan ke Brigif 21 Komodo untuk mengetes lagi mental dan karakter, mudah-mudahan kalian bertahan di sana,” katanya.
Ketua Panitia seleksi Yohanes Sason Helan yang juga adalah General Manager Kopdit Swastisari mengatakan proses penyeleksian yang dilakukan secara bertahap dan transparan serta tidak ada unsur KKN dalam perekrutan ini.
“Kalian sudah bersusah payah dan akhirnya kini kalian mengapai apa yang kamu inginkan, orang tua dan keluarga harapkan, jadi tolong jaga sebaik-baiknya piring ini. Piring Piring kamu sudah kamu isi dengan nasi, jangan sampai kamu pecahkan sendiri. Kalau kamu pecahkan di swastisari kamu minta lagi ganti piring, jelas piring tidak akan di kasih lagi,” Tegas Helan.
Lanjut Helan, Swastisari merupakan kumpulan manusia-manusia yang berkompeten, professional dan siap melayani orang yang tidak punya apa-apa.
“Kita mau orang yang tidak punya apa-apa bisa berubah. Mungkin dari yang sekarang rumahnya biasa-biasa saja bisa jadi permanen, sekarang mungkin makan satu kali saja bisa makan dua sampai tiga kali dalam sehari, untuk itu melayanilah setiap anggota dengan hati,” katanya.
Sementara itu, di tempat yang sama Perwakilan Brigif 21 komodo Letnan Satu Infantri Jamrizal mengatakan, Pihaknya memberikan apresiasi pada Kopdit Swastisari dipercaya untuk melakukan kerjasama dalam rangka membangun karakter bagi karyawan kopdit swastisari.
“Kami cuman membentuk karakter melalui bermacam-macam kegiatan yang akan kita laksanakan dan itu semua hanya untuk membentuk kepribadian kita semua, tidak ada penyiksaan,” katanya.
Salah satu calon karyawan, Handri Kleden (26) mengungkapkan kebanggan pada Kopdit Swastisari yang telah melakukan penyeleksian calon karyawan secara transparan.
“Untuk saya kegiatan ini sangat bagus, dan secara pribadi saya sudah siap mental dan fisik untuk menjalani kegiatan selama di Brigif nanti. Mudah-mudahan saya bersama rekan-rekan dapat menjalaninya dengan baik,” ujar pria asal Larantuka ini. (Yos/Epy)