Bangun Komunikasi Hadapi Pilgub NTT, Robert Soter Marut Temui Ibrahim Medah

PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Bakal calon Gubernur NTT Robert Soter Marut menemui anggota DPD RI (Senator) Ibrahim Agustinus Medah yang juga adalah salah satu calon Gubernur NTT, Senin (30/10) di ruang kerja senator Ibrahim Medah.

Pertemuan kedua bakal calon Gubernur NTT itu dalam rangka membangun komunikasi dan silahturahmi.

“Kita harus membangun komunikasi atau silahturahmi dengan siapapun, bukan karena hanya ada kegiatan pemilukada, tetapi kalau bisa ya setiap saat, supaya kita bisa saling mengenal satu sama lain,” ungkap Robert Soter Marut pada portalNTT.

Robert Soter Marut atau yang akrab disapa RSM mengaku pertemuannya dengan Ibrahim Medah membahas tentang perjuangan membangun kemajuan di NTT.

“Kebetulan kami berdua ini ikut berinteraksi di PDIP dan PKB. Tadi kita ada bahas Klo prosesnya masih terbuka kenapa kita tidak komunikasi. Siapapun yang dipilih oleh partai kita harus saling mendukung untuk kemajuan NTT,” kata purnawirawan TNI Angkatan Udara ini.

Ketika ditanya jika PDIP memilih salah satu diantara mereka (RSM dan Iban Medah,red) menjadi calon wakil Gubernur, kata Robert, ada beberapa skenario yang bisa saja terjadi, salah satunya yaitu diantara mereka berdua salah satu jadi calon Gubernur dan satunya jadi calon wakil Gubernur, sehingga perlu ada komunikasi untuk tahu jalan pikiran masing-masing, sehingga kalau bersatu maka tinggal jalan saja.

Sementara bakal calon Gubernur Ibrahim Agustinus Medah mengatakan saat ini dirinya tidak memiliki jabatan ketika berpindah dari partai beringin ke partai Hati Nurani Rahyat (Hanura).

“Kalau di Golkar saya ketua Golkar provinsi. Sebagai ketua Golkar provinsi saya punya hak prioritas untuk mendapatkan kesempatan untuk menjadi calon, tetapi begitu saya pindah ke partai Hanura saya tidak punya jabatan partai Hanura dan karena itu tidak harus ada hak prioritas pada saya,” terang Medah menjawab pertanyaan wartawan tentang peluangnya di pilgub NTT.

Terkait penetapan calon, hal itu diakuinya adalah keputusan dari pimpinan partai.

“Untuk sekarang paket Beny K Herman dan Beny Litelnoni, saya harus menghargainya bagaimanapun juga, saya menghargai apa yang sudah diputuskan oleh partai, oleh karena itu, seandainya besok ada keputusan berbeda, apapun keputusannya tetap kita hargai karena semua itu dari pimpinan partai,” tegas mantan ketua DPRD NTT ini.

Dia menambahkan, saat ini jabatannya dalam partai Hanura jabatannya sebagai anggota biasa.

“Untuk itu saya tidak menuntut macam-macam, kalau saya menuntut macam-macam sama seperti orang gila, statusnya gak jelas ko nuntut macam-macam, sekali lagi beda, kalau di Golkar saya sebagai ketua partai di provinsi, hak prioritas itu ada di saya, jadi kesimpulannya bahwa Kepetususan untuk menetapkan paket, itukan keputusan ada di pimpinan partai,” pungkasnya. (Jefri/Willy)

Komentar Anda?

Related posts