PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan Bank NTT meluncurkan Retribusi Elektronik atau E-Retribusi Pasar. Pedagang tidak lagi membayar tagihan pasar secara tunai tetapi menggunakan mesin retribusi (EDC).
Peluncuran ini dilakukan Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, disaksikan Kepala Bank NTT Kantor Cabang Rote Ndao, Ade Roni Oematan dan sejumlah Kepala OPD serta Kepala UPT Pasar di Pasar Rakyat Busalangga, Rabu (18/6/2025).
Paulus mengatakan, digitalisasi E-Retribusi ini memberikan kemudahan akses, menjamin transparansi dan memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dengan sistem digital seperti ini, kata dia, pembayaran bisa dilakukan lebih cepat, tercatat secara otomatis dan bisa dipantau oleh pemerintah daerah secara real time.
Di samping itu, kelebihan lain penerapan sistem ini adalah mengantisipasi potensi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD), memudahkan pedagang dalam proses administrasi, serta mempercepat pelaporan dan pengawasan.
“E-Retribusi ini diharapkan tetap menjaga kepercayaan masyarakat terhadap tata kelola pemerintahan. Saya ingin sistem ini bukan sekadar simbol inovasi, tapi benar-benar dipakai, dijaga, dan dikembangkan secara berkelanjutan. Tidak boleh ada lagi pungutan liar atau manipulasi data. Semua harus transparan,” tegas Paulus dilansir poskupang.com.
Dia juga berharap, peluncuran sistem E-Retribusi ini sekiranya menjadi model untuk pengelolaan sektor lainnya di masa depan.
“Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, mari kita jadikan Rote Ndao sebagai daerah yang modern, bersih dan melayani. Transformasi digital ini bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang perubahan pola pikir kita bersama,” ajak Paulus.
Di tempat yang sama, Kepala Bank NTT Kantor Cabang Rote Ndao, Ade Roni Oematan menyatakan, Bank NTT akan terus mendampingi para pedagang dalam memahami dan menggunakan sistem tersebut. Sosialisasi dan pelatihan akan dilakukan secara bertahap agar transisi dari sistem manual ke digital berjalan lancar.
Dikatakan Ade, terhadap layanan tersebut, pihak Bank NTT membaginya dalam tiga metode penerapan.
Pertama, pedagang bisa membayar retribusi pasar melalui cash jika belum mempunyai mobile banking atau kartu kredit.
Kedua, pedagang bisa menggunakan kartu debit untuk membayar melalui mesin retribusi dan ketiga, pedagang yang mempunyai mobile banking bisa menggunakan QRIS Bank NTT atau Bank lainnya.
“Tentu kita sebagai bank pembangunan daerah, sudah pasti mendukung kemajuan daerah, salah satunya hari ini dengan peluncuran digitalisasi E-Retribusi Pasar,” lugas Ade menerangkan.