PORTALNTT.COM, KUPANG – Tagline Sahabat yang diusung bakal calon Walikota Jonas Salean dan bakal calon Wakil Walikota Kupang Niko Frans kini semakin dipertanyakan. Ibarat menabuh gendering perang ditelinga sendiri, kedua pasangan beda generasi ini rupanya memiliki haluan yang berbeda tentang bagaimana menata Kota Kupang menuju perubahan.
Bagaimana tidak, sang petahana Jonas Salean begitu antusias menentang jika ada yang mengatakan tentang perubahan. Baginya Kota Kupang ini tidak butuh lagi perubahan.
“Mau adakan perubahan apa di kota ini, apa yang mau berubah di kota ini. Ada yang bilang ini mau perlu butuh perubahan, perubahan apa coba? Itu jawaban klasik,” ini merupakan pengalan statement yang diungkapkan Jonas Salean seperti dilansir PortalNTT.com
(Baca juga: Jonas Salean Sebut Kota Kupang Tidak Butuh Perubahan Lagi)
Berbeda dengan sang bakal calon Walikota, pernyataan bakal calon Wakil Walikota Kupang Niko Frans justru berbanding terbalik.
Niko Frans kepada media ini usai mengikuti pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit W.Z. Johanes Kupang, Selasa (26/09) mengatakan, Kota kupang perlu perubahan ibarat seseorang yang dari muda menjadi tua atau seseorang yang kurang cerdas menjadi cerdas.
“Kota kupang sangat membutuhkan perubahan karena kota ini sangat dinamis,” kata Niko Frans.
Menurut Niko Frans, Semakin kota menjadi dinamis maka perlu melakukan akselerasi.
“Kota semakin dinamis maka kita perlu melakukan akselerasi pembangunan ini, menyesuaikan dengan dinamika kota,” ujar mantan anggota DPRD Kota Kupang ini.
Dikatakan Niko Frans, Hal-hal yang urgent di Kota Kupang ini yang harus dirubah adalah kebutuhan pokok masyarakat karena itu semua merupakan tugas pemerintah daerah tingkat dua.
“Mengurus air lebih baik, mengurus listrik menjadi baik, mengurus infrastruktur lebih baik sehingga berstandar internasional maka akan terpenuhui sisi yang namanya kota moderen,” terangnya.
Sebelumnya, Niko Frans juga heran saat ditanya soal peryataan jonas salean yang menyebutkan tidak perlu lagi perubahan di kota ini.
“Tidak mungkin pak jonas bilang seperti itu, itu tidak mungkin,” ujar Niko Frans.
Sementara itu Jefri Riwu Kore bakal calon Walikota Kupang kepada media ini mengakui Kota Kupang ini perlu perubahan karena banyak persoalan-persoalan masyarakat yang belum terpenuhi.
“Kota Kupang ini barometernya NTT, jadi perubahan itu sangat diperlukan. Kalau ada yang mengatakan Kota Kupang tidak perlu perubahan itu salah besar. Kita lihat saja, dimana-mana masyarakat mengeluh air bersih, pembagian raskin tidak adil, banyak wilayah yang gelap. Jangan melihat hotmix dimana-mana lalu itu kita merasa sudah cukup, perubahan itu bukan pembangunan infrastruktur yang dadakan begitu saja,” tegas Jeriko saat konferensi pers di posko Jeriko, kamis (21/09).
Selain itu menurut Jeriko, persoalan utama yang harus dirubah adalah masalah KKN di Kota ini yang dinilai sangat besar.
“Sapa bilang tidak ada KKN di sini, KKN sangat luar biasa. Pejabat-pejabat tertentu itu kroni-kroni semua, apa yang mau diharapkan seperti itu karena masyarakat tidak akan ada harapan lagi karena semua hanya untuk keluarga saja. Saya tidak menuduh, tapi saya melihat ada sesutau yang tidak beres dan itu harus dirubah,” tegas ketua DPD Partai Demokrat ini.
Untuk itu kalau masyarakat memberikan mandat kepada FirManMu, kami akan tunjukkan kalau kami benar-benar mengusung misi perubahan dengan berani jujur untuk rakyat.
“Motto kita kan jelas, BERANI JUJUR UNTUK RAKYAT,” pungkasnya. (Yos/Epy)