Berlibur dan Sehat Bersama Ala Klub Prolanis Kartini

  • Whatsapp

PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Ketika usia senja menyapa, sistem pertahanan tubuh cenderung menjadi lebih lemah dan rentan terhadap penyakit. Masyarakatpada umumnya menganggap penyakit yang muncul pada masa tua adalah hal yang biasa dan tak bisa dicegah. Namun, berbeda dengan para lansia dari klub Prolanis Klinik Kartini yang sangat menyadari penyakit yang di derita oleh mereka.

Sebanyak kurang lebih 50 orang lansia mengikuti “BMS (Bersama Menuju Sehat) Goes to Holiday” di Sekolah Lapangan Nekamese yang diselenggarakan rutin oleh Klinik Kartini setiap menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada Jumat (20/08).

BPJS Kesehatan Cabang Kupang turut memberikan edukasi kepada peserta prolanis pada kegiatan tersebut. Melalui program Jaminan Kesehatan Nasional–Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, menjamin pelayanan kesehatan bagi pesertanya melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

“Jika kita tidak sakit maka kita termasuk orang yang beruntung karena kita punya iuran dimana uang yang dipotong dari gaji kita digunakan oleh orang lain yang membutuhkan layanan kesehatan. Sehingga kita sebut ini dengan sistem gotong royong,” ujar Agnes Maria Goreti Dake selaku Kepala Bidang Penjamin Manfaat Primer.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.02.02/MENKES/524/2015, terdapat 9 jenis penyakit kronis, yaitu Diabetes Mellitus (DM), hipertensi, jantung, astma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), epilepsi, skizofrenia, stroke, dan systemic lupus erythematosus(lupus).

Di Kota Kupang sendiri, biaya pelayanan kesehatan yang tertinggi adalah pasien-pasien dengan penyakit hipertensi dan diabetes mellitus. Tekanan darah dikatakan normal jika menunjukkan angka 130/80, sedangkan diabetes mellitus dikatakan stabil apabila gulanya kurang dari 100.

“Untuk alur pelayanan, mohon bapak/ibu memperhatikandengan seksama. Yang pertama adalah jika peserta sakit maka datanglah ke FKTP yang terdaftar. Tapi ternyata dari hasil pemeriksaan di FKTP, bapak/ibu harus di rujuk ke rumah sakit berarti di rujuk. Jadi yang merujuk itu dokter, bukan bapak/ibu yang meminta karena yang mengetahui kondisi medis adalah dokter. Dokterlah yang memutuskan, kecuali dalam kkondisi gawat darurat. Jika dalam kondisi gawat darurat, bisa langsung ke rumah sakit di UGD,” jelas Agnes.

Tampak para lansia sangat antusias dan gembira dengan adanya kegiatan ini. salah satunya yang merasakan kegembiraan adalah sepasang suami istri Joni Nge (62)dan Angke Kila (62).

“Kalau saya penyakitnya hipertensi tetapi suami saya diabetes mellitus. Kami sangat bahagia, senang sekaligus terhibur dengan kegiatan seperti ini dengan kawan-kawan yang lain. Kami juga mengucapkan terima kasih karena tadi BPJS sudah menjelaskan banyak hal yang kami juga belum sepenuhnya paham seperti alur pengobatan. Sejak mengikuti kegiatan-kegiatan prolanis ini seperti senam dan rutin pemeriksaan kesehatan, Puji Tuhan tekanan darah saya terkontrol dan suami pun juga demikian. Suami saya pernah gula darahnya sampai 500, tapi sekarang 130-an,” tutur Angke.

Harapannya masyarakat menyadari pentingnya program promotif preventif BPJS Kesehatan ini sehingga khususnya bagi peserta penderita penyakit kronis dapat meningkatkan derajat kesehatannya dan mendapatkan manfaat. (ir)

Komentar Anda?

Related posts