Buanglah Kebencian di Hatimu (Renungan Pendeta Boy Nggaluama)

Teks: Yohanes 11:45-57

Shalom, saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, dalam kehidupan sehari-hari, kita seringmenghadapi situasi di mana kita harus memilihantara membenci atau mengampuni, percayaatau meragukan Tuhan. Firman Tuhan hari inimengajak kita merenungkan bagaimana parapemimpin agama Yahudi lebih memilihkebencian daripada iman, dan bagaimana kitasebagai orang percaya harus memilih untukmengandalkan Tuhan dalam segala hal.

Ss, dalam perikop ini, banyak orang yang melihat mujizat Yesus membangkitkan Lazarus menjadi percaya kepada-Nya. Namun, ada jugayang justru melaporkan kejadian itu kepadaorang Farisi. Mereka bukannya bersyukur ataskuasa Tuhan, tetapi malah takut kehilanganpengaruh mereka. Para imam kepala dan orang Farisi mengadakan sidang Mahkamah Agama dan berkata, Apa yang harus kita buat? Sebaborang ini membuat banyak mujizat!” (ayat 47). Mereka khawatir bahwa jika Yesus terusbertindak demikian, orang-orang akanmengikuti-Nya dan mereka akan kehilangankedudukan serta status mereka.

Kebencian mereka begitu besar sehinggaKayafas, Imam Besar waktu itu, mengatakanbahwa lebih baik satu orang mati bagi bangsadaripada seluruh bangsa binasa (ayat 50). Iaberpikir bahwa dengan menyingkirkan Yesus, mereka bisa mempertahankan kekuasaanmereka. Tetapi tanpa disadari, perkataannyasebenarnya adalah nubuatan bahwa Yesus memang akan mati untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Akhirnya, mereka sepakatuntuk membunuh Yesus (ayat 53), dan sejak saatitu, Yesus tidak lagi tampil secara terbuka.

Ss, dari kisah ini, kita belajar dua hal penting:

1. Kebencian membutakan hati dan imankita

Para pemimpin Yahudi lebih memilih kebenciandaripada iman. Hati mereka dibutakan olehstatus, jabatan dan kekuasaan. Mereka tidak bisamelihat bahwa Yesus datang bukan untukmerebut kedudukan mereka, tetapi untukmembawa keselamatan. Kebencian dan iri hatimembuat mereka tidak bisa menerimakebenaran. Begitu juga dalam kehidupan kita, jika kita menyimpan kebencian, hati kita bisamenjadi buta dan iman kita menjadi mati.

Ss, Kebencian adalah perasaan negatif yang kuatterhadap seseorang atau sesuatu. Dalam Alkitab, kebencian sering dikaitkan dengan dosa, ketidakmampuan mengampuni, dan keras hatiyang menjauhkan seseorang dari kasih Tuhan. Mengapa kebencian ada di hati kita? Ada banyak jawaban untuk pertanyaan ini tetapijawaban yang sesuai dengan firman hari iniadalah karena iri hati dan cemburu. Orang Farisi, iri karena tidak dapat berbuat mujizatseperti Yesus dan mereka cemburu karenabanyak orang sudah jadi percaya dan ikut Yesus.Mereka takut kehilangan pengikut dankehilangan jabatan atau kedudukan sehinggamereka sangat membenci Yesus bahkanbersepakat untuk membunuh Yesus.

Ss, orang kalo su benci itu akan menghalalkansegala cara untuk menjatuhkan bahkan sampaimembunuh orang. Ini bahayanya jika kitamembiarkan kebencian itu menguasai kita, pikiran dan hati kita akan menjadi buta sehinggatindakan kita membabi buta.

Pesan firman Tuhan saat ini bagi kita adalahbuanglah kebencian (iri hati dan cemburu) di dalam diri kita karena justru akan membuat kitaberpikir negative tentang orang lain danmematikan iman kita (iman sonde bertumbuh)dan membuat kita melakukan tindakan-tindakanyang salah.

Salah satu contoh kebencian dalam Alkitabadalah Raja Saul yang membenci Daud (1 Samuel 18:6-11). Setelah Daud mengalahkanGoliat, para wanita Israel menyanyikan pujianlebih besar untuk Daud dibandingkan Saul:“Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapiDaud berlaksa-laksa.” (1 Samuel 18:7)

Hanya karena iri hati sa, Saul mulai membenciDaud dan berusaha membunuhnya berulangkali. Kebencian ini tidak hanya membuat hidupSaul penuh ketakutan, tetapi juga menyebabkankejatuhannya sebagai raja. Ini menunjukkanbahwa kebencian dapat menghancurkan hidupseseorang jika tidak segera diatasi.

2. Kebencian hanya dapat dikalahkandengan mengampuni

Ss, Mengapa kebencian harus dikalahkan?

Kebencian adalah emosi negatif yang bisamerusak hati, pikiran, dan hubungan seseorangdengan orang lain serta dengan Tuhan. Kebencian membuat seseorang sulit untuk hidupdalam damai, mudah marah, dan sering kali terjebak dalam keinginan untuk membalasdendam.

Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwakebencian bukanlah sikap yang dikehendakiTuhan. 1 Yohanes 3:15 berkata: Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorangpembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwatidak ada seorang pembunuh yang tetapmemiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.”

Kebencian membawa kita semakin jauh darikasih Tuhan, karena Tuhan adalah kasih (1 Yohanes 4:8). Jika kita menyimpan kebencian, kita sedang menutup hati terhadap pekerjaanRoh Kudus yang ingin membentuk kita menjadiserupa dengan Kristus.

Ss, Mengapa mengampuni adalah satu-satunya cara mengalahkan kebencian?

Ketika seseorang menyakiti kita, reaksi alamikita adalah membalas atau menjauh karena rasa sakit yang kita alami. Namun, jika kita tidakmengampuni, rasa sakit itu akan terus bertahandan berubah menjadi kebencian. Semakin lama kebencian disimpan, semakin sulit bagi kitauntuk merasakan damai sejahtera.

Yesus mengajarkan kita untuk mengampunikarena hanya dengan mengampuni kita dapatbenar-benar bebas dari beban kebencian. DalamMatius 6:14-15, Yesus berkata: Karena jikalaukamu mengampuni kesalahan orang, Bapamuyang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampunikesalahanmu.”

Mengampuni bukan berarti melupakan begitusaja atau membiarkan orang lain terus menyakitikita, tetapi mengampuni berarti kitamenyerahkan keadilan kepada Tuhan danmelepaskan rasa sakit agar kita bisa hidup dalamkasih dan damai sejahtera.

Yesus adalah teladan terbaik dalam halmengampuni. Ketika Ia disalibkan, Ia tidakmembalas orang-orang yang menyakiti-Nya. Sebaliknya, Ia berkata: Ya Bapa, ampunilahmereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34). Jika Yesus bisamengampuni orang-orang yang menyalibkan-Nya, kita juga harus belajar untuk mengampuniorang yang telah menyakiti kita sehingga tidakada lagi benih-benih kebencian di hati danpikiran kita.

Saudara-saudara, marilah kita belajar darifirman Tuhan hari ini. Jangan biarkan kebencianmenguasai hati kita seperti yang terjadi padaorang Farisi. Sebaliknya, marilah kitamengampuni dan mengasihi tanpa iri hatisehingga hati kita berlimpah damai sejahtera dansukacita.

Pertanyaan Diskusi

1. Apa yang membuat kita membenci orang lain?
2. Apa yang membuat kita sulit mengampuni?

Komentar Anda?

Related posts