Buka Festival Wai Humba ke-VI, Bupati Sumba Barat Suarakan Doa dan Harapan Terbentuknya Provinsi Sumba

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Festival Wai Humba ke-VI adalah event positive yang memiliki arti strategis tidak saja bagi Orang Sumba secara khusus tetapi masyarakat Indonesia secara umum bahkan masyarakat dunia, bagaimanapun orang Sumba adalah bagian integral dari NKRI dan tidak bisa menghindari keterkaitan dengan masyarakat di belahan bumi lainnya.

Festival Wai Humba adalah gerakan moral untuk membangun kesadaran sosio ekologis bagi segenap masyarakat Sumba, untuk kembali membangun dan memperteguh komitmen menjaga kelestarian dan keselarasan hidup dengan alam dan penciptanya.

Yosef Lede, A.Md, Kepala Desa Doka Kaka didampingi Alexander Rere Talo Popo, S.Kom, M.M, selaku Panitia penyelenggara kepada Portal NTT mengatakan event ini adalah gerakan bersama masyarakat pulau Sumba yang terwujud dalam kesatuan Komunitas yang mengambil simbol nama gunung Wangga Meti-Sumba Timur, Tana Daru-Sumba Tengah, Pora Nobbu-Sumba Barat dan Yawila-Sumba Barat Daya.

“Dan atas dukungan berbagai NGO seperti Doonders, Save The Children, Satu Visi, Komunitas Budaya Huba, Sumba Hospitality School-Managa Aba SBD, Sekolah Tinggi Theologia (STT) Lewa, Rato Rumata Tabera dan Para Rato Kampung Poddu lainnya, Tokoh masyarakat Cendekiawan, Sastrawan untuk berdiskusi, tentang kehidupan bersama sebagai orang Sumba yang mewarisi pulau Sumba yang kaya akan warisan leluhur harus diteguhkan kembali demi keselarasan hidup dengan alam dan Pencipta,” kata Yosef di bawah thema festival “Da Zuba Ki Da Ga Sagage Moo’da Damo”(Kita Bukan Sumba Yang Menuju Kemusnahan).

Utusan dan peserta Festival Wai Humba VI akan menjalani berbagai kegiatan yaitu diskusi yang bernuansa tradisi dan budaya, lingkungan hidup serta warisan berharga Marapu, juga ibadah Oikumene untuk keadilan dan perdamaian, yang akan menghasilkan kesepakatan bersama dalam bentuk rekomendasi kepada para pemangku kepentingan di pulau Sumba .

“Festival dilaksanakan di Kampung Tabera, dan Lapangan Wee Kabete Desa Doka Kaka Kecamatan Loli Kabupaten Sumba Barat selama 3 hari (1-3 Desember 2017),” tambah Yosef.

Bupati Sumba Barat Drs. Agustinus Niga Dapawole dalam sambutan pembukaan Festival yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Drs. Umbu Dingu Dedi, M.Si mengaperisiasi penyelenggaraan Festival Wai Humba VI.

“Festival ini merupakan langkah strategis cara merevitalisasi kehidupan orang Sumba yang sudah keluar dari orientasi para leluhur orang Sumba. Budaya Sumba terbentuk dari banyak unsur yang termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, karya seni serta lingkungan alam. Budaya Sumba adalah suatu pola hidup orang Sumba menyeluruh yang bersifat adiluhung, kompleks, abstrak dan luas,” kata Bupati Dapawole yang dibacakan Sekda Drs. Umbu Dingu Dedi, M.Si.

Lebih jauh Bupati Dapawole, ingin menegaskan dan mengajak seluruh masyarakat penghuni pulau Sumba tentang cara pandang totalitas yang melihat Sumba tidak hanya fisik (tanah, air dan udara) tetapi Sumba dengan segala potensi warisan sosial budayanya yang adiluhung, yang sudah tergerus oleh peradaban modern, tereduksi dan mengalami pergeseran nilai dan makna, untuk direvitalisasi sesuai cita-cita awal leluhur orang Sumba, pulau Sumba yang Subur, alamnya indah, orangnya ramah, budaya dan kearifan lokalnya memberi manfaat bukan justru mereduksi makna kesejateraan.

Dalam bingkai NKRI dan mewujudkan percepatan kesejateraan rakyat, Bupati Dapawole menghimbau sejawatnya para Bupati se daratan Sumba untuk duduk bersama berdiskusi merumuskan konsep pembangunan pulau Sumba dengan terus mengoptimalkan berbagai sektor unggulan, juga merespon perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta mendorong pemekaran wilayah Kabupaten baru di Sumba atas dasar potensi, serta memperhatikan persyaratan.

“Letak Sumba yang strategis, tidak mustahil doa dan harapan Provinsi Sumba dapat terwujud, kalau bukan kita yang menyuarakan Provinsi Sumba siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi,” imbuh Bupati Dapawole. (DSBM/Mus)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60