PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Tampil sebagai pembicara dalam Focus Discussion Group (FDG) dalam rangka Penyerahan Penghargaan Satuan Kerja Terbaik 2017 dan Penyerahan DIPA 2018 lingkup Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Waingapu, Rabu (20/12/2017) Bupati Sumba Barat Drs. Agustinus Niga Dapawole membagikan kiat-kiat kepemimpinan kepada peserta Diskusi yang terdiri atas para Kuasa Pengguna Anggaran Lingkup KPPN Waingapu.
Kepala KPPN Waingapu N. Juweni dalam pengantarnya selaku Moderator Diskusi menjelaskan bahwa Diskusi ini dilaksanakan sebagai media informatif dan ajakan bagi semua stake holders Lingkup KPPN Waingapu untuk terus memberikan pengabdian dan pelayanan terbaik sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
Sementara itu, Bupati Sumba Barat Drs. Agustinus Niga Dapawole sebelum membagikan strategi memimpin kepada peserta diskusi, mengapresiasi penyelenggaraan Focus Duscussion Group sebagai media menjalin silaturahim antar sesama pelayan masyarakat juga sebagai ajang sharing, saling berbagi pengalaman.
Selanjutnya Bupati Sumba Barat Drs. Agustinus Niga Dapawole memaparkan dalam memimpin antara pemimpin dengan yang dipimpin harus merajut kebersamaan, tidak hanya sekedar memberi perintah dan menerima perintah tetapi lebih luas, harus tulus.
“Saat bertemu muka hatipun harus bertemu, harus plong, tidak boleh ada beban sehingga tugas dan tanggung jawab yang diemban terasa ringan dan akan berhasil,” kata Dapawole.
Menurut Dapawole, intinya bagaimana kepemimpinan dijalankan dengan fokusnya manusia, aplikasi kombinasi managemen modern dan kepemimpinan tradisional, karena itu harus dengan hati tidak bisa hanya dengan kuasa, rela berkorban dan memiliki kepekaan sosial kemasyarakatan di tengah masyarakat yang majemuk tanpa harus melupakan sikap tegas.
“Sikap tegas diwujudkan dalam bentuk reward and punishment, sesuai tatanan dan mekanisne yang ada, itulah kiat kepemimpinan yang saya jalankan selama menjadi birokrat dan saat ini menjadi Bupati,” kata Dapawole.
Selanjutnya atas dasar pengalaman pribadi sebagai seorang birokrat dan Bupati, serta pemahaman yang mendalam tentang kehidupan masyarakat penghuni Pulau Sumba dari waktu ke waktu, Bupati Dapawole mengajak sejawatnya para Bupati sedaratan Sumba dan masyarakat Pulau Sumba memikirkan gagasan pembentukan Provinsi Sumba.
“Saat ini Pulau Sumba terdiri atas 4 (empat) wilayah pemerintahan Kabupaten, jika melihat luas wilayah, jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Sumba sudah saatnya Pulau Sumba menjadi Provinsi. Gagasan pembentukan Provinsi Sumba bukan mengedepankan isu primordial daerah tapi sungguh sebuah realita pemberdayaan masyarakat, pendekatan pelayanan kepada masyarakat dan pemangkasan “span of control”, memperpendek rentang komando, agar pelayanan kepada masyarakat lebih mudah, lebih cepat serta efisien.
“Jadi pembentukan Provinsi Sumba adalah kebutuhan mendesak bagi masyarakat Sumba,” kata Dapawole.
Karena itu Bupati Dapawole mengharapakan kesamaan persepsi seluruh pemangku kepentingan di Pulau Sumba untuk melihat Sumba yang satu, membangun Indonesia di Sumba, membangun Sumba yang lebih baik dari hari kemarin, hari ini menuju hari esok yang berkeadilan dan sejaterah.
“Untuk mewujudkan gagasan Provonsi Sumba, maka kita mendorong Kabupaten Sumba Timur untuk dimekarkan karena Sumba Timur adalah salah satu wilayah di Sumba yang berpotensi untuk dimekarkan,” pintahnya.
“Saat ini Pulau Sumba sudah semakin berubah, semakin baik, dan semakin maju, untuk itu mari kita satukan tekad mendukung gagasan pembentukan Provinsi Sumba,” ajak Bupati Dapawole.
Hadir pada acara Focus Discussion Group, Bupati Sumba Barat,Wakil Bupati Sumba Timur,Kakanwil Dirjen Perbendaharaan Negara Provinsi NTT,Sekretaris Daerah Sumba Barat,Kapolres se daratan Sumba,Kajari Sumba Timur,Pejabat Kejari Sumba Barat,Ketua Pengadilan Negeri se daratan Sumba,Ketua Pengadilan Agama se daratan Sumba,para Kuasa Pengguna Anggaran se-daratan Sumba. (DSBM/MUS)