PORTALNTT.COM, KUPANG- Pemasangan Sambungan Meteran AIR di 22 Kepala Keluarga (KK) RT 18 RW 08 Kelurahaan Penfui oleh Petugas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kupang Beberapa waktu Lalu diduga ada pungli bahkan hal ini pun tanpa sepengetahuan Lurah Penfui.
Lurah Penfui Helibertus Jebarus yang dikonfirmasi melalui sambungan Telephone, Rabu (22/06) megatakan, Pemasangan Meteran AIR di RT 18 RW 08 tidak diketahuinya.
“Kalau itu saya tidak tahu, karena tidak ada pemberitahuan ke kami,” katanya.
Jebarus menuturkan, mengenai kerja sama antara PDAM Kota dan Satuan Kerja (Satuan Kerja) Pengembagan Kinerja Pengelolaan Air Minum (PK PAM) Provinsi NTT tidak diketahui dirinya sama sekali.
“Saya tidak tahu ada kerja sama antara PDAM kota dan PK PAM Provinsi, Jadi tanyakan langsung saja kepada PDAM Kota,” ujarnya.
diberitakan sebelumnya, Selasa (21/06) Direktur Perusahaan Daerah Air minum Kota Kupang Noldi Mumu mengatakan, Pemasagan Meteran di kelurahaan penfui dan yang lainnya bagian dari kerja sama PDAM kota dan Satuan Kerja (Satuan Kerja) Pengembagan Kinerja Pengelolaan Air Minum (PK PAM) Provinsi NTT yang mana pemasangan Sambungan-sambungan rumah secara Gratis.
Seorang warga RT 18 RW 08 Kelurahaan Penfui mengeluhkan pemasangan meteran yang telah terpasang di rumah-rumah sejak beberapa waktu lalu hingga kini belum ada pendistribusian air pada saluaran yang telah terpasang.
“Meteran sudah pasang di rumah sejak bulan lalu tapi sampai saat ini air tidak pernah mengalir, kami sangat binggung dengan kerja pemerintah,” ujar salah seorang warga yang tak ingin namanya dikorankan.
Menurutnya untuk memasang saluran meteran air tersebut, setiap Kepala Keluarga di minta partisipasi Rp. 300.000 untuk biaya pembelian material tambahan.
“Kami disuruh untuk kumpul uang setiap KK Rp. 300.000. Bagi kami itu tidak masalah tapi tolong air segera dialirkan karena kami sangat butuh air,” katanya dengan nada penuh emosi.
Sementara itu, Dominikus salah satu kepala keluarga yang juga mendaftarkan untuk pemasangan meteran air mengatakan, heran kenapa di tempat lain pasang gratis lalu di kami sini diminta biaya.
“Heran juga kenapa kelurahaan yang lain pasang gratis lalu di kami sini harus swadaya 300.000 untuk membeli pipa,” tuturnya. (Yos Atu)