PORTALNTT.COM, KUPANG – Perbuatan RF alias Retno (20) benar-benar bejat. Dia tega menghabisi nyawa suaminya sendiri, Yustus Arkalau (37) di dalam kamar kos mereka yang beralamat di RT.018 RW.008, Kelurahan Penfui – Kecamatan Maulafa – Kota Kupang – NTT, Senin (20/06).
Kejadian tersebut bermula saat pasangan suami istri (Pasutri) itu sebelumnya terlibat cekcok. Meski belum diketahui pasti penyebab keributan, namun diduga pertengkaran yang berujung maut itu karena rasa cemburu.
Retno tega menikam suaminya menggunakan sebuah pisau tepat di samping leher korban. Setelah melakukan perbuatan itu, pelaku kemudian keluar kamar kos dan memanggil sepupu korban yang waktu itu berada di luar kos pada saat terjadi pertengkaran. Korban segera dilarikan ke RSUD WZ. Yohanes Kupang sekitar pukul 12.15 wita, pagi tadi oleh pelaku bersama adik sepupu korban menggunakan sepeda motor. Namun korban akhirnya tewas setelah sampai di Rumah Sakit.
Petugas Rumah Sakit yang mengetahui aksi ini segera menghubungi pihak kepolisian.
Salah seorang saksi bernama Ibu Yeri, yang merupakan ibu kos dimana mereka tinggal mengatakan, pada saat kejadian semua tetangga tidak mengetahui namun setelah pagi harinya ada aparat kepolisian yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk memasang police line.
“Kami juga tidak tahu pada saat kejadian itu. Memang sempat ada pertegkaran ketika suaminya pulang dari kantor tapi selanjutnya ia tidak tahu kalau pada akhirnya Retno tega membunuh suaminya,” tutur ibu yeri, Selasa (21/06).
Menurut ibu Yeri kedua pasutri itu sering bertengkar, bahkan ia pernah memanggil kedua pasutri itu untuk menasehati mereka agar jangan sering bertengkar karena selama ini seluruh anak kos mereka selalu aman-aman saja.
“Saya pernah panggil mereka berdua karena sering bertengkar, waktu itu mereka belum memiliki anak. Setelah ada anak mereka sudah jarang bertengkar lagi,” katanya.
Sementara itu, aparat Kepolisian yang tiba di lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setelah meminta keterangan dari sejumlah saksi, dan warga sekitar dan memasang police line.
Diketahui korban adalah seorang security di Poltekes Kupang yang telah bekerja puluhan tahun. Korban beberapa hari lalu baru saja menerima SK PNS. Anak mereka yang baru berumur 9 bulan saat ini sudah diamankan keluarga korban. (Jefri)