PORTALNTT.COM, KUPANG – Politisi Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPRD NTT, Fernando Jose Lemos Osorio Soares, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah tegas Badan Gizi Nasional (BGN) yang berencana melakukan evaluasi menyeluruh dan menutup dapur-dapur yang tidak memenuhi standar operasional prosedur (SOP) di berbagai daerah, termasuk di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut Soares, kebijakan tersebut sangat penting untuk menjamin kualitas makanan dan keamanan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak sekolah yang menjadi penerima manfaat program dapur gizi nasional.
“Semua pelayanan satuan dapur itu dikendalikan langsung oleh Badan Gizi Nasional. Kalau ada dapur yang tidak memenuhi SOP, baik soal infrastruktur, sanitasi, maupun sertifikat kelayakan, ya harus ditutup. Kami mendukung penuh langkah BGN,” tegas Fernando Soares kepada wartawan, Selasa (21/10/2025) di Kantor DPRD NTT Kupang.
Fernando menambahkan, masih banyak dapur di lapangan yang belum mematuhi standar pelayanan dan keamanan pangan. Hal ini terbukti dari beberapa kasus dugaan keracunan makanan di sekolah yang menjadi perhatian serius DPRD NTT.
“Kita sudah panggil koordinator regional, BPOM, hingga BPJS untuk meminta penjelasan terkait kejadian di SMPN 8. Kita tidak main-main. Ketika ada keluhan masyarakat, kita tindak lanjuti,” ujarnya.
Meski mendukung langkah tegas BGN, Fernando Soares juga mengingatkan pentingnya sinergi antara program BGN dan sektor lokal seperti UMKM, petani, dan peternak agar manfaat ekonomi dari program dapur gizi turut dirasakan masyarakat NTT.
“Investor hanya membangun fisiknya, tidak ikut mengelola. Jadi, peran petani dan peternak lokal harus diperkuat agar bisa menjadi pemasok utama bahan baku dapur-dapur BGN,” jelasnya.
Politisi muda Gerindra itu menegaskan bahwa pemerintah daerah harus proaktif membantu petani dan pelaku usaha kecil agar mampu memenuhi kebutuhan bahan pangan berkualitas bagi program nasional tersebut.
“Kalau petani kita tidak siap, yang untung nanti justru daerah lain. Maka kita harus siapkan SDM dan dukungan alat pertanian sejak sekarang,” tandas Soares.
Fernando juga menyebut, DPRD NTT terus mendorong dinas pertanian dan UMKM di kabupaten/kota agar memperkuat kolaborasi dengan BGN. Ia mencontohkan, dalam kunjungan ke Kabupaten Kupang baru-baru ini, pihaknya menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani dan menekankan pentingnya pemanfaatan bantuan tersebut untuk mendukung program gizi nasional.
“Kami tekankan agar bantuan alsintan dimanfaatkan maksimal untuk mendukung dapur gizi. Kalau dapur berfungsi baik dan bahan baku tersedia dari lokal, maka program ini akan berdampak luas,” tambahnya.
Fernando Soares menutup dengan penegasan bahwa DPRD NTT akan mendukung penuh setiap langkah BGN dalam memastikan kelayakan dan keamanan dapur di seluruh wilayah NTT.
“Kalau memang ada dapur yang tidak layak, pasti akan ditutup. Kami di DPRD mendukung penuh langkah itu karena ini menyangkut keselamatan masyarakat NTT,” pungkasnya.







