Gubernur Melki Laka Lena Siap Hadirkan Restoran Flobamora dan Kantor Kas Bank NTT di 10 Kota Besar

  • Whatsapp

PORTALNTT.COM, KUPANG –  Setelah menandai 100 hari kerja dengan peluncuran dua buku, Gubernur NTT Melki Laka Lena bersama Wakil Gubernur Johanis Asadoma kembali menghadirkan gebrakan baru untuk mengangkat potensi daerah.

Gubernur Melki Laka Lena menyatakan, paling lambat Agustus 2025, Pemerintah Provinsi NTT akan membuka Restoran Flobamora dan Kantor Kas Bank NTT di 10 kota besar di Indonesia.

Melki Laka Laka Lena, menyampaikan hal itu kepada wartawan usai usai acara Launching Buku 100 Hari Kerja Melki-Johni pada Jumat (30/5) malam di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT. Acara yang dihadiri Forkopimda NTT, Pimpinan DPRD NTT, serta para penulis buku ini menjadi momentum penting bagi visi pembangunan NTT.

Gubernur Melki menjelaskan, Restoran Flobamora yang akan dibuka lewat program One Village One Product (OVOP) atau satu desa, satu produk, menjadi tonggak kebangkitan ekonomi lokal di seluruh wilayah NTT.

“Kami akan membuka Restoran Flobamora di 10 kota besar di Indonesia dalam waktu dekat. Saat ini konsepnya masih dalam tahap finalisasi”, kata dia menambahkan.

Selain restoran, Gubernur juga mengungkapkan rencana pembangunan Kantor Kas Bank NTT serta pusat investasi dan promosi budaya serta produk lokal untuk menembus pasar nasional.

“Untuk tahap awal, Restoran Flobamora akan hadir di Bali, Yogyakarta, dan Batam,” ujarnya.

Gubernur Melki menegaskan, pembangunan pusat investasi dan promosi pariwisata ini sepenuhnya didukung Pemerintah Provinsi NTT. Namun, pengembangan dan pengelolaannya akan melibatkan sektor swasta.

“Pemerintah berperan sebagai pionir dan penyedia pendanaan awal. Setelah itu, pengelolaan akan diserahkan kepada swasta”, ujarnya.

Selanjutnya, Melki menambahkan, melalui program OVOP, Restoran Flobamora diharapkan menjadi wahana investasi bagi diaspora NTT dan pelaku usaha lokal.

“Siapa pun diaspora NTT bisa berinvestasi pada produk unggulan, baik secara individu maupun kelompok. Kami juga menyiapkan kelas investasi yang terstruktur mulai dari desa, kabupaten, hingga tingkat nasional,” ungkapnya dengan optimisme.

Terkait pendanaan, Gubernur Melki mengungkapkan bahwa Provinsi NTT memperoleh fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1 triliun dari pemerintah pusat melalui Bank NTT. Dana ini diperoleh setelah penurunan Minimum Payment Level (MPL) menjadi nol.

“Artinya, dana ini bukan pinjaman dari pemerintah provinsi, melainkan fasilitas KUR yang disalurkan lewat Bank NTT,” tambah Melki Laka Lena.

Dengan langkah strategis ini, NTT siap memperkuat ekonomi lokal sekaligus membuka peluang investasi yang lebih luas bagi masyarakat dan diaspora di seluruh Indonesia.***

Komentar Anda?

Related posts