PORTALNTT.COM, ADONARA – Toleransi umat beragama di Pulau Adonara adalah warisan leluhur yang kini tetap dijaga dan tetap dipertahankan keutuhannya hingga kini. Adonara bisa dikatakan pulau toleransi umat beragama di NTT. Mayoritas penduduk di Pulau Adonara adalah beragam Katolik. Meskipun demikian kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari tercipta begitu harmonis dan setiap hari raya keagamaan mereka saling membantu.
Seperti di Dusun Belle Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flotim. Masyarakat setempat merayakan hari raya Natal bersama antar umat beragama. Diprakarsai oleh Komunitas Basis Gereja (KBG) Katolik Belle bersama Jemaat GMIT Waiwerang, jemaat GPDI Gloria, remaja masjid, pengurus Masjid dusun Belle dan taklim Alqalam Belle.
Dengan mengusung tema damaimu,damaiku damai kita semua, Ustad Malik perwakilan dari pengurus Masjid Alqalam mengajak agar kebersamaan terus dibangun. Di tempat yang sama Camat Adonara Timur menyampaikan momentum perayaan natal membawa kedamaian semua umat beragama di Adonara.
“Perayaan natal bersama membawa kedamaian untuk kita semua dan selalu kompak di segala urusan,” kata Mikhael Kopong mewakili Camat Adonara Timur dalam sambutannya.
Ketua KBG Katolik Belle dalam membuka kegiatan tersebut mengatakan, dengan kelahiran Tuhan Yesus Kristus membawa perubahan baru di bumi Adonara. Perubahan akan kedamaian agar tidak ada lagi tangis dan duka yang meratapi kegundahan di tanah tadon Adonara.
Ato Agil salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Flotim mengharapkan agar persaudaraan yang sudah diwarisi dijaga dan tetap dipertahankan.
“Persaudaraan sudah diwarisi oleh nenek moyang kami sejak lama, bagi saya persaudaraan kami diatas segala-galanya,” kata Ato Agil.
Suasana hening ketika irama gambus “ata watan” (sebutan untuk umat muslim oleh penduduk setempat) bergema dalam acara tersebut. Semua undangan larut dalam alunan musik dari Timur Tengah yang dimainkan oleh remaja masjid ini. Antusias masyarakat menghadiri kegiatan tersebut sangat tinggi bertanda persaudaraan yang menjadi warisan leluhur sebagai orang Lamaholot akan tetap terjaga dan masih melekat dalam hati setiap umat beragama di Adonara. (Ola)