Jelang Semana Santa Sat Lantas Polres Flotim Ingatkan Kewaspadaan Berlalulintas

  • Whatsapp

PORTALNTT.COM, LARANTUKA – Satuan polisi lalulintas (sat lantas) polres Flores Timur (Flotim), mengingkatkan kepada seluruh pengendara, agar tingkatkan kewaspadaan dan meningkatkan etika saat berlalulintas menjelang Semana Santa.Hal ini disampaikan Kasat Lantas,Iptu Ahmad Wiratma K,S.I.K, kepada www.portalntt.com, di ruang kerjannya, Rabu (22/3.2017).

Iptu Ahmad Wiratma mengatakan, himbauan tersebut guna mencegah terjadinya kecelakaan lalulintas di wilayah hukum Polres Flotim.

“Kita tidak ingin pada saat Semana Santa nanti ada yang berduka.Dilihat dari tahun-tahun sebelumnya,untuk kecelakaan lalulintas pada saat pekan Semana Santa cukup sedikit,didominan kecelakaan-kecelakaan ringan itupun sudah diselesaikan semua,” kata Iptu Ahmad Wiratma.

Dengan berakhirnya operasi Simpatik pada 21 Maret 2017 yang telah digelar serentak diseluruh Indonesia dan menjelang Semana Santa di Kota Larantuka, Iptu Ahmad Wiratma mengharapkan,agar masyarakat Flotim lebih sadar dan lebih tertib dalam berlaulilntas.Dirinyapun menambahkan,bahwa keselamatan itu untuk diri sendiri bukan untuk orang lain.

“Berakhirnya operasi simpatik 2017,berdasarkan surat telegram dari Kapolda NTT dengan No : STR/33/III/2017.Semoga masyarakat taat dan tertib berlalulintas setelah operasi ini.Menjelang Semana Santa juga,himbauan-himbauan terus kita lakukan.Jika tidak kita lakukan peringatakan ini maka dari Katedral Larantuka juga kecewa.Jika mereka (Katedral-Red) sampai turun tangan,kita dimana,polisinya dimana?.”Ungkap Iptu Ahmad Wiratma.

Ditanya terkait temuan-temuan selama operasi Simpatik, Iptu Ahmad Wiratma mengatakan,temuan selama operasi simpatik adanya lakalantas hingga menewaskan salah seorang pengendara sepeda motor di Boru Kecamatan Wulanggitang beberapa bulan lalu.

“Kasusnya sudah kita tangani semua.Kita sudah periksa saksi-saksi semua.Kita menunggu perkembangan.Apakah ada upaya damai secara kekeluargaan untuk meringankan pelaku.Kita disini mengutamakan kekeluargaan dalam menyelesaikan suatu kasus,agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan kedepan,” ujar Iptu Ahmad Wiratma. (Ola)

Komentar Anda?

Related posts