PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Keadaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini sudah berada di pertengahan bulan November Tahun 2020 tapi masih belum turun hujan mulai memprihatinkan karna sebagian besar wilayah Prov. NTT pun mengalami kekeringan yang cukup parah, terutama di daratan Pulau Timor, Sabu, Alor, beberapa wilayah di daratan Flores dan Sumba.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Banteng Muda Indonesia (DPD BMI) Prov. NTT, yakni Erenst Blegur, SE,MM meminta agar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi NTT untuk segera mengambil langkah efektiv, terutama segera memberikan bantuan secara total bagi masyarakat yang terkena dampak kekeringan akibat kemarau yang berkepanjangan ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan Organisasi Sayap dari PDI- Perjuangan di NTT ini kepada media ini pada, Senin (16/11/2020) melalui pesan WhatsApp.
Lelaki berdarah Alor yang juga adalah Ketua Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang ini juga mengungkapkan DPD BMI Prov. NTT dengan dibantu oleh Herman Herry, Anggota DPR – RI dari Fraksi PDI Perjuangan juga telah berupaya membantu masyarakat terdampak kekeringan di beberapa Kelurahan di Kota Kupang dengan membagikan bantuan air bersih.
Namun tentunya sebagai manusia yang terbatas, Ketua DPD BMI NTT ini juga meminta agar Pemerintah pun harus turut segera membantu masyarakat secara Gotong-Royong bersama DPD BMI NTT dan semua pihak, sebab kebutuhan air bersih adalah kebutuhan hidup utama karna Air bersih adalah hal penting bagi hajat hidup orang banyak.
Erens Blegur juga menyampaikan kepada media ini, bahwa sesungguhnya ada beberapa pilihan alternatif yang bisa ditempuh oleh pihak Pemerintah untuk segera membantu masyarakat yang terdampak kekeringan di Prov. NTT.
“Melihat kondisi sampai saat sekarang curah hujan masih sangat rendah dan bisa berakibat fatal dalam kehidupan masyarakat. Jika Pemerintah tidak memikirkan alternatif pilihan untuk air bersih, maka perlahan-lahan akan membunuh makhluk hidup dan bisa terjadi pada manusia pula. Ada beberapa alternatif pilihan yang bisa kita tempuh bersama untuk membantu masyarakat terdampak kekeringan di NTT,”
Ungkap Erens Blegur, Ketua DPD BMI Prov. NTT
“Pemerintah harus bisa segera operasikan semua mobil tanki air untuk membantu masyarakat yang terdampak kekeringan. Juga para pengusaha dan rumah-rumah Ibadah pun dibutuhkan kerelaan hatinya untuk bantu memberikan air bersih secara sukarela bagi masyarakat yang kurang mampu,” lanjut Erenst menjelaskan.
Erenst juga menjelaskan bahwa selain dengan meminta bantuan kerja sama secara sukarela dari semua pihak, Pemerintah juga bisa tempuh alternatif lainnya, yaitu dengan mengupayakan pengadaan mesin/alat penyulingan air laut menjadi air tawar yang bisa dikonsumsi masyarakat sebagai salah satu langkah tepat mengantisipasi kemarau berkepanjangan di tahun berikutnya.
Untuk diketahui sesuai dengan informasi yang dikutip dari tirto.id pada September 2020 lalu, pihak BMKG (Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika) telah menjelaskan bahwa beberapa daerah di Provinsi NTT yang berisiko menghadapi kekeringan meliputi Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Sikka Lembata, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote, Tmor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Belu.
Penulis: Daniel Timu
Editor: Jefri Tapobali