Portal NTT – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan akan melibatkan TNI Angkatan Darat pada rencana penggalian kuburan massal kasus 1965.
Hal tersebut diutarakan Luhut setelah pertemuan di Markas Besar TNI AD di Jakarta, Rabu (18/5) kemarin. “Saya libatkan TNI AD. Mereka akan ikut,” ucap Luhut.
Luhut, purnawirawan TNI berpangkat jenderal, juga membantah TNI AD menentang upaya pelurusan sejarah yang digagas pemerintah.
Luhut berkata, ia akan membentuk tim terpadu untuk meneliti kuburan massal korban pembantaian Tragedi 1965.
Tim itu, kata dia, akan bekerja sesuai dengan resume data kuburan massal yang diserahkan Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan, 9 Mei lalu.
Bedjo Untung, pimpinan persatuan para penyintas Tragedi 1965, menyebut setidaknya terdapat 122 kuburan massal yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Kemarin, Luhut telah menerima rekomendasi penyelesaian Tragedi 1965 yang diserahkan Gubernur Lemhanas, Agus Widjojo. Agus berstatus sebagai Ketua Pengarah Simposium 1965.
“Mereka memberikan range pilihan penyelesaian yang ujungnya pemerintah menyesalkan (terjadinya Tragedi 1965),” tutur Luhut.