PORTALNTT.COM, LARANTUKA – Ratusan massa pendukung dan simpatisan paket ANTERO pasangan Antonius Doni Dihen-Theodorus M.Wungebelen, yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat, melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Komisi pemilihan umum Daerah (KPU) Kabupaten Flores Timur (Flotim), Senin siang (20/2/2017) pukul 12.49 Wita.
Dalam aksinya mereka mendesak agar ketua KPU Daerah Flotim, Ernesta Katana mundur karena dinilai tidak independen dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara pemilihan bupati dan wakil bupati Flotim periode 2017-2022.
Aksi yang dikordinir oleh Hendrikus Hali Atagoran itu mengecam KPUD Flotim karena tidak bersikap independen dalam proses penyelengaraan dan meminta aparat kepolisian agar menyeret sejumlah oknum yang terlibat dalam pelanggaran-pelanggaran di pilkada Flotim.
“KPU terksesan tidak independen, tidak netral bahkan menjadi mendukung salah satu paslon tertentu. Terbukti ada 3 kotak suara berpindah dari kantor KPU kesalah satu rumah tim sukses (timsus) paslon tertentu pada tanggal 9 Februari 2017. Oleh karena itu Kami menginginkan demokrasi yang bermartabat, demokrasi yang indah ala Lamaholot ” seru Hali Atagoran dalam orasinya, diiringi teriakan massa memaksa agar ketua KPUD Flotim keluar menemui mereka.
Selain itu Sulaiman Saban salah satu orator aksi mengatakan, Masyarakat Flotim kini sudah pintar berpolitik oleh karena itu pemilukada di Flotim pantas dan layak diulang kembali, karena menurutnya kejahatan demokrasi terorganisir baik dari pihak KPUD sampai pada tingkat KPPS di TPS.
“Terbukti hari ini masyarakat Flotim cerdas berpolitik. Bukti telah berbicara ada 3 kotak suara keluar dari gedung terhormat itu. Maka kami masyarakat Flotim menghendaki saat ini juga agar ketua KPUD Flotim mundur, segera tinggalkan kursi itu ” tegas Sulaiman Saban dihadapan massa pendukung ANTERO.
Sulaiman melanjutkan, adanya pembiaran pelanggaran-pelanggaran dalam proses pilkada, seperti politik uang dan berbagai macam pelanggaran lainya telah mencederai demokrasi di Flotim. Pergantian ketua KPUD menurutnya, bukan hal yang biasa namum merupakan hal yang biasa-biasa saja.
“Ini jelas ada keberpihakan KPUD Flotim terhadap paslon tertentu. Maka kami minta segera mengundurkan diri dari jabatan ketua KPU Flotim, ini demi terciptanya proses demokrasi yang jujur dan kredibel,” seru Sulaiman Saban.
Pantauan media ini, keamanan diperketat dengan disiapkan lapis pengamanan dari unsur kepolisian dan TNI, dibantu Brimob Datasemen B Kabupaten Sikka, yang ditempatkan diring 1 pintu masuk kantor KPU serta pol PP kabupaten Flotim. (Ola)