PORTALNTT.COM, LARANTUKA -Masyarakat adat Watowiti, Desa Tiwatobi – Kecamatan Ile Mandiri, Kabupaten Flores Timur (Flotim), melakukan aksi demo di Kantor unit Bandar Udara Kelas III Gewayantanah Larantuka, Rabu (25/01/2017).
Aksi tersebut dilakukan karena pihak Bandar Udara (Bandara) tidak memberikan peluang perekrutan tenaga kerja sepenuhnya kepada masyarakat Watowiti, sebagaimana yang sudah ditandatangani bersama dalam berita acara kesepakatan pada hari Jumat, 17 Oktober 2014, tentang perhatian rekruitmen tenaga kerja di lingkungan Bandara Gewayantanah, khusus kepada calon tenaga kerja Desa Tiwatobi sesuai spesifikasi pendidikan dan kealihan yang dibutuhkan.
Koordinator aksi Maximus Lewar melalui sekretaris aksi Antonius Hewen mengatakan, rekruitmen tenaga kerja di lingkungan Bandara Gewayantanah, khusus kepada calon tenaga kerja Desa Tiwatobi sudah disepakati bersama dalam berita acara dengan pihak Bandara, pihak Desa dan pihak Pemerintah daerah kabupaten Flotim.
“Sudah ada kesepakan bersama dalam merekrut calon tenaga kerja khusus anak tanah Desa Tiwatobi, tetapi dalam pelaksanaannya mereka (pihak Bandara:red) melakukan perekrutan tenaga kerja orang-orang dari luar daerah Flotim. Itu yang membuat kami kecewa,” kata Anton Hewen kepada Wartawan di Lango Bele Watowiti (rumah adat) usai melakukan aksi tersebut.
Sementara itu tokoh adat Watowiti Paulus Beda Nedan mengharapkan kepada pihak Bandara agar perekrutan calon tenaga kerja baru diprioritaskan kepada masyarakat Watowiti.
“ Seperti ditahun-tahun sebelumnya, pihak bandara mengatakan bahwa perekrutan calon tenaga baru adalah jatah dari pihak Bandara itu sendiri. Itulah yang kami tidak mau ada jatah pejabat Bandara sendiri yang sudah dipastikan di titip kesana. Dalam perjalanan ada hembusan isu terkait perekrutan calon tenaga kerja baru. Mereka secara interen melakukan perekrutan tanpa sepengetahuan dari kami.
Disitu kami melihat tidak adanya penyeimbangan sesuai dengan kesepakatan awal bersama pihak Bandara, maka kami sebagai Lewo tanah berdiri, ini untuk kepentingan Lewo tanah karena kami secara ikhlas sudah memberikan lahan kami kepada pemda untuk pembangunan Bandara itu,” tutur Paulus Beda Nedan dengan nada kesal.
Kepala Desa Tiwatobi, Yoseph Duli Lamabelawa ketika menjawab seperti apa sikap dari pemerintah desa melihat aksi tersebut, Dirinya mengatakan Pemerintah Desa mendukung penuh langkah yang diambil oleh masyarakat Watowiti. Ia akan terus berjuang bersama masyarakat Watowiti demi menjawabi persoalan yang sedang dihadapi oleh masyarakatnya.
Ditempat yang berbeda M.Zaiful Djufri Kepala Kantor unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Gewayantanah, yang dikonfirmasi media ini melalui Pelaksana harian (plh) Bandara Gewayantanah Markus Rihi usai aksi tersebut mengatakan, menampung semua aspirasi yang sudah disampaikan oleh masyarakat adat Watowiti.
“Harapan dan keinginan dari masyarakat Watowiti saya tampung. Kalau Pimpinan sudah datang aspirasi ini saya teruskan ke Beliau sebagai pengambil kebijakan,” kata Markus Rihi.
Terkait persoalan perekrutan calon tenaga kerja baru, Markus Rihi membenarkan hal tersebut, Dirinya mengatakan tidak mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk memberikan harapan kepada masyarakat Watowiti tetapi aspirasi yang sudah disampaikan akan diteruskan kepada Pimpinannya.
“Pimpinan Saya sedang tidak berada ditempat, jadi kalau Beliau sudah ada, kami pasti diskusikan hal ini lebih lanjut menjawabi apa yang diinginkan oleh masyarakat Watowiti,” kata Markus Rihi.(Ola)