Menghirup Damai di Kaki Ebulobo

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, NAGEKEO – Hawa sejuk yang terbawa embusan angin dari puncak Gunung Ebulobo menerpa kulit saat saya menyusuri lorong permukiman Pajoreja, sebuah kampung di kaki gunung itu. Selasa (12/4/2022) siang, puncak Ebulobo setinggi 2.169 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terhalang kabut tebal.

Sejenak saya lalu melepas masker mulut, menghirup dengan dalam udara segar. Menghirup lalu menghembuskan beberapa kali. Sungguh menikmati. Udara segar seperti barang mahal bagi saya yang datang dari Kota Kupang. Selain polusi perkotaan, virus Corona yang mewabah jadi ancaman.

“Aman, di sini tidak ada Corona. Di sini oksigennya bersih. Silahkan menikmati,” celetuk warga kampung bercanda. Pajoreja masuk wilayah Desa Ululoga, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, NTT.

Setelah menghirup udara gunung yang ada di sisi utara kampung itu, saya membalikan badan menghadap ke selatan. Dari ketinggian sekitar 600 mdpl itu, tampak hamparan Laut Sawu. Serasa berada di tengah mahakarya alam semesta yang sempurna.

Kampung Pajurejo, Desa Ululoga, hari ini begitu berbeda dari hari-hari yang lainnya. Seluruh masyarakat Desa Ululoga, terlihat memadati pintu masuk desa.

Mereka ingin menyambut Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama rombongan. Gubernur pertama yang menginjakkan kaki di desa itu. 63 tahun setelah NTT menjadi Provinsi.

Kehadiran Gubernur NTT untuk meresmikan Desa Ululoga sebagai desa wisata binaan Bank NTT.

Di depan gerbang kedatangan, Gubernur NTT dan rombongan disambut oleh sapaan adat dari para tokoh adat dan tari-tarian yang menggelitik kaki-kaki seakan ingin ikut bergoyang. Sambutan itu membuat semua rombongan terdecak kagum penuh pujian ditambah hawa sejuk yang menusuk sampai ke sum-sum.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Dr. Zet Sony Libing mengatakan pada tahun 2021, Desa Ululoga masuk dalam anugerah desa wisata dan berada di urutan 300 dari 1600 desa wisata di seluruh Indonesia.

“Tahun ini kita akan mengikutkan dalam Anugerah Pesona Indonesia (API). Tempat ini sangat indah, kalau mau dikatakan sebagai surga yang tersembunyi,” sebut Sony Libing disambut tepuk tangan seluruh masyarakat.

Bupati Nagekeo Yohanes Don Bosco Do mengatakan, Ululoga merupakan salah satu Ring Of Ebulobo.

“Pada tahun 2021 saya memberikan SK kepada Desa Ululoga sebagai Desa Wisata karena kekuatan potensi Kesenian tradisi, Wisata trekking pendakian gunung Ebulobo, Air Wudu peninggalan agama Islam, Sumber air hangat alami serta memiliki 19 Homestay yang siap menerima wisatawan sejak tahun 2019,” kata Bupati Don Bosco.

Ia menjelaskan dulunya semua rumah warga dibangun berbentuk panggung dengan atap rumbia.

“Tapi pada tahun 80an masyarakat menikmati masa jayanya menjual cengkeh. Hasilnya mereka rubah semua rumah adat dan jadinya seperti yang terlihat sekarang ini. Masih ada satu rumah yang tetap dipertahankan. Kami mendorong agar rumah itu tetap dijaga kalaupun direhap hanya yang rusak-rusaknya saja yang diganti, agar keasliannya tetap terjaga,” ungkap Bupati Don Bosco.

Menurut Bupati, Ring of Ebulobo punya potensi hutan bambu. Seluruh desa yang mengitari Ebulobo punya bambu alam dan sudah lama mendapat pendampingan dari Yayasan Bambu Lestari (YBL).

“Ke depan kita sipakan 2000 Ha lahan bambu. Kita sudah punya bambu alam, tinggal tanam seidkit lagi. Setelah itu kita minta Pak Gubernur untuk bangun pabrik,” ungkapnya.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam kesempatan itu mengatakan sebagai Desa Wisata maka tugas pemerintah adalah melakukan pendampingan sehingga perlu direncanakan secara baik.

“Perencanaan itu menyelamatkan kita 50 persen. Jadi kalau kita merencanakan dengan benar sudah 50 persen kita selamat. Yang harus dilakukan pendampingan terhadap kelompok-kelompok yang ada yaitu, seluruh kebutuhan harus datang dari sumber daya alam itu sendiri. NTT itu setiap tahun keluarkan uang Rp 13 Triliun untuk belanja kebutuhan seperti, sepatu, mobil, TV, HP, Kacamata, Topi, kancing, jarum suntik dan lain-lain. Selain itu juga pakan ternak,” sebut Gubernur yang akrab disapa VBL.

VBL menjelaskan sebagai desa Wisata maka seluruh atap rumah warga harus diganti.

“Gantinya bisa dari ijuk dan bisa dari bambu sehingga kembali ke alam. Kain pintunya juga jangan dari kain lagi tapi dari anyaman bambu. Jadi semuanya harus kembali ke alam,” tandas VBL.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Selain itu VBL mengingatkan Homestay yang dibangun agar memperhatikan toiletnya dengan baik.

“Bangun Toilet dengan baik jangan sampai dia bau. Lalu klosetnya harus yang duduk jangan yang jongkok. Jadi pelayanan kita kepada mereka yang datang harus seperti mereka berada di tempat mereka agar orang menikmati berada di tempat kita,” pesan Gubernur VBL pada masyarakat.

Sementara itu Direktur Utama Bank NTT mengatakan sebagai salah satu desa binaan Bank NTT, maka peran Bank NTT membantu masyarakat agar semua transaksi hasil karya intelektual dan aneka jenis kerajinan tangan yang dijual oleh UMKM menggunakan QRIS Bank NTT.

“Selain itu, setiap rumah warga yang salah satu kamaranya telah disiapkan menjadi home stay juga dipajang QRIS Bank NTT untuk memudahkan transaksi antara pengunjung yang menginap dengan tuan rumah,” jelas Dirut Alex.

Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho menyerahkan bantuan CSR sebuah mobil tangki air kepada Pemda Nagekeo.

Dalam kunjungan kerja itu, Pihak Bank NTT juga menyerahkan Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Kesehatan kepada Pemerintah Kabupaten Nagekeo berupa 1 Unit Mobil Tangki Air.

“Bantuan 1 unit Mobil Tangki Air itu merupakan wujud nyata Bank NTT dalam meningkatkan sarana air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Nagekeo,” sebut Dirut Alex ketika menyerahkan CSR 1 unit Mobil Tangky Air kepada Bupati Nagakeo, Yohanes Don Bosco Do disaksikan langsung Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Di momentum yang sama, Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Hubungan Antar Lembaga, H. Anwar Pua Geno didamping dua direksi Bank NTT masing-masing Hilarius Minggu dan Paulus Stefen Messakh, menyerahkan secara simbiolis Kredit Mikro Merdeka kepada masyarakat setempat serta penyerahan secara simbolis tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) bagi siswa-siswi Nagekeo.

Bantuan Simpanan Pelajar untuk Pelajar dan Bantuan Kredit Mikro Merdeka Untuk pelaku UMKM di Nagekeo.

Magis Pajoreja membuat kaki seakan berat melangkah pergi. Sebab ada Ebulobo yang akan selalu memanggil rindu untuk kembali ke sana. Serasa menghirup damai yang menentramkan jiwa.

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60