PORTALNTT.COM, KUPANG – Warga RT 18 RW 08 Kelurahaan Penfui mengeluhkan pemasangan meteran yang telah terpasang di rumah-rumah sejak beberapa waktu lalu hingga kini belum ada pendistribusian air pada saluaran yang telah terpasang.
“Meteran sudah pasang di rumah sejak bulan lalu tapi sampai saat ini air tidak pernah mengalir, kami sangat binggung dengan kerja pemerintah,” ujar salah seorang warga yang tak ingin namanya dikorankan, Selasa (21/06).
Menurutnya untuk memasang saluran meteran air tersebut, setiap Kepala Keluarga di minta partisipasi Rp. 300.000 untuk biaya pembelian material tambahan.
“Kami disuruh untuk kumpul uang setiap KK Rp. 300.000. Bagi kami itu tidak masalah tapi tolong air segera dialirkan karena kami sangat butuh air,” katanya dengan nada penuh emosi.
Sementara Direktur Perusahaan Daerah Air minum Kota Kupang Noldi Mumu yang ditemui PortalNTT.com di ruang kerjanya mengatakan pemasangan meteran air oleh Satuan Kerja (Satker) Pengembagan Kinerja Pengelolaan Air Minum (PK PAM) Provinsi NTT di masyarakat masih dalam masa pemiliharaan dan belum bisa diserahkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang.
“Saat ini masih dalam tahap pemeliharaan sehingga belum PHO, nanti kalau sudah di PHO mereka serahkan ke Pemkot baru PDAM Kota evakuasi,” kata Mumu pada media ini.
Menurut Mumu, pemasagan meteran di kelurahaan Penfui dan yang lainnya bagian dari kerja sama PDAM kota dan Satuan Kerja (Satker) Pengembagan Kinerja Pengelolaan Air Minum (PK PAM) Provinsi NTT yang mana pemasangan sambungan di rumah-rumah secara gratis.
“Pemasangan sistim atau jaringan di lokasi sudah terpasang sambungan rumahnya, namun belum bisa dilayani distribusinya,” ujarnya. (Yos Atu)