PORTALNTT.COM, ATAMBUA – BPJS Kesehatan Cabang Atambua Mengadakan Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Tim Penilai Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan (KBKP) Cabang Atambua Tahun 2018, Jumat (26/10). Hal ini dilakukan sebagai komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini sendiri diikuti oleh Perwakilan dari empat Dinas Kesehatan yang masuk dalam wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Atambua, yakni Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Kabupaten Belu serta Kabupaten Malaka.
“Kegiatan ini kami laksanakan bersama Dinas Kesehatan yang merupakan dinas yang membawahi Puskesmas untuk memantau serta mengevaluasi pelayanan yang sudah diberikan oleh Puskesmas sesuai dengan standar mutu pelayanan yang sudah ditetapkan dalam Permenkes Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional,” tutur Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Atambua Ni Putu Eka Satya Dewi.
Eka juga menambahkan melalui kegiatan ini pihaknya akan melihat pencapaian target komitmen pelayanan yang menjadi dasar besaran kapitasi yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada Puskesmas.
“Ini untuk dapat kita evaluasi bersama, mana pencapaian target yang kurang untuk ditingkatkan dan yang sudah bagus untuk dipertahankan dan terus ditingkatkan demi terus memberikan mutu pelayanan terbaik bagi peserta Program JKN-KIS,” ujarnya.
Meski sistem KBKP ini sementara baru dijalankan di wilayah Kabupaten TTS, namub wilayah Kabupaten TTU, Belu dan Malaka diiukutsertakan juga dalam pertemuan ini untuk dapat melihat mekanisme penerapan KBPK yang dikemudian hari juga akan diterapkan di wilayah mereka.
“Dengan begitu, dapat dipersiapkan sejak dini oleh dinas kesehatan maupun Puskesmas di wilayah tersebut terkait SDM, SDS dan lingkup pelayanan serta termasuk komitmen pelayanan itu sendiri,” tutup Eka.
Kepala Seksi Pelayanan Primer dan Tradisional Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, Elisabeth Pah menuturkan melalui kegiatan tersebut dapat melihat pencapain teman-teman di Puskesmas untuk dapat dijadikan dasar evaluasi untuk meningkat pelayanan.
“Kita evaluasi semua nantinya, baik terkait rujukan, penyampaian klaim, serta peng-entry-an di Aplikasi P-Care yang masih sering terkendala karena masalah jaringan di wilayah TTS, terutama di wilayah yang jauh dari Kota Soe,” ujarnya.
Sebagai informasi sampai Oktober 2018 jumlah faskes yang melayani peserta JKN-KIS di wilayah Kabupaten TTS, TTU, Belu, dan Malaka yakni sebanyak 144 FKTP dan 8 FKRTL. (AY/RR)