Pacuan Kuda Bupati Cup Dalam Rangka HUT RI ke-73 Resmi Dibuka

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Bupati Sumba Barat membuka pacuan kuda Bupati Cup dalam rangka HUT RI ke-73, Rabu (1/8).

Pembukaan pacuan kuda Bupati Cup ini dihadiri Wakil Bupati, ketua DPR, Sekda, Dandim 1613, Kasubag sarpras polres, Pimpinan OPD Pengadilan Agama,Rato Tarung.

Pemerintah kabupaten Sumba Barat telah memberikan memperhatikan serius terhadap pacuan kuda, sebagai cabang olah raga tradisi yang telah membudaya dalam kehidupan masyarakat Sumba khususunya Sumba Barat.

Pacuan kuda lokal disebut Pemali Dara lahir sejak leluhur kita dan bertahan sampai hari ini. Tradisi Pemali Dara sebagai luapan kegembiraan masyarakat setelah menuai hasil pertanian, ciri khas Pemali Dara sebagai tradisional orang Sumba tetap dipertahankan dan di lestarikan, sebagai tontonan unik untuk menarik wisatawan baik domestik maupun manca Negara, sehingga meningkatkan penghasilan tambahan masyarakat maupun daerah.

Bupati Drs. Agustinus Niga Dapawole menyampaikan, mari kita bersama-sama mengikuti kegiatan ini dan atas nama pemda, seluruh rakyat SB, terima kasih yang tulus pada pemilik kuda pacu dan para joki yang telah mengambil bagian dalam pacuan kuda ini.

“Kehadiran kita semua merupakan kontribusi yang sangat berarti untuk mewariskan pacuan kuda sebagai permainan rakyat di NTT khususnya Sumba Barat, event ini menjadi penting dan strategis bagi kita untuk menunjukkan pertanggung jawab penuh kesadaran kita sebagai warga yang baik di daerah ini dan tidak melupakan jasa para pahlawan,” ungkap Bupati Dapawole.

Dapawole mengatakan pacuan kuda bagi masyarakat NTT khusus Sumba Barat merupakan permainan rakyat dan olah raga sejak lama dan warisan leluhur untuk minat pelihara kuda. Untuk diketahui pacuan kuda meningkat dari waktu kewaktu baik dari teknis permainan, sarana dan prasarana penunjang menjadi kualitas kuda yang berlomba. Pemda telah melakukan upaya aktif untuk menyiapkan prasarana dan sarana pacuan kuda dan dimanfaatka dengan baik. Pacuan kuda adalah kehidupan orang sumba secara turun temurun dari generasi kegenerasi dan sampai saat ini terus dilaksanakan di daerah ini.

“Pacuan kuda menjadi agenda rutin, baik bersifat tertutup maupun terbuka open turnamen. Khusus para pemilik ternak kuda bebar-benar memelihara secara profesional dan tidak melupakan kuda sandelwood,” tegas Dapawole.

Menurutnya dengan peningkatan kualitas dan kuantitas kuda akan mempertahankan Sumba sebagai gudang kuda Nasional. Kegiatan pacuan kuda diselenggarakan setiap tahun dan dapat menjadi promosi budaya yang perlu dikembangkan sebagai daya tarik semangat kunjungan wisatawan domestik maupu manca negara datang ke Sumba.

“Kepada panitia saya tegaskan kembali agar dalam melaksanakan tugas lebih profesional, mulai pengukuran kuda, pembagian kelas sampai dengan final Juara. Janganlah panitia sebagai sumber permasalahan berilah terbaik kepada pemilik kuda pacu atau kepada pemenang,” pinta Dapawole.

“Saya mengharapkan dukungan dari para penonton, pemilik kuda pacu, pencinta kuda pacu agar menjaga suasana tetap aman, tertib dan sukses. Arena ini bukan saja bermain judi tetapi peraturan yang diberlakukan oleh panitia dan pemilik kuda pacu siap menerima kemenangan dan kekalahan. Saya ucapkan terima kasih kepada petugas siap menjalankan tugas,” pungkas Bupati Dapawole mengingatkan.

Untuk diketahui kegiatan dimulai pada hari Rabu (1/8) dan berakhir tanggal (9/8). Peserta kegiatan yang diperlombakan sejumlah 363 ekor yang terdiri dalam kelas: A-10, B-22, C-22, D-22, DM-19, E-27, E2-30, EM-26, SM-65, P1-57, P2-40, AO-12, A2-11.

Juara 1.Rp. 20 juta, juara 2. Rp. 15 juta, juara 3. Rp. 12.500, juara 4. Rp.10 juta. (Mus)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60