PORTALNTT.COM, ROTE NDAO –
Ketua fraksi PDI Perjuangan kabupaten Rote Ndao Denison Moy, ST menegaskan pasangan calon Bupati dan wakil bupati nomor urut 1 Jonas C Lun dan Adolfina Elisabeth Koamesakh (paket Sasando) memiliki komitmen mewujudkan desa mandiri bagi setiap desa di kabupaten Rote Ndao melalui program penambahan anggaran Rp. 150 juta dari APBD selain dana desa bagi setiap desa.
ditegaskan Denison Moy
Menurut Denny Moy program penambahan anggaran tersebut sudah melalui kajian dan APBD Rote Ndao cukup untuk dianggarkan, dan ia juga menipis informasi kalau paket Sasando siap mendirikan pabrik pupuk di kabupaten Rote Ndao.
“Pabrik pupuk tidak bisa didirikan di kabupaten terselatan Indonesia karena pasokan listrik dan bahan bakar minyak belum mendongkrak untuk didirikan pabrik pupuk tersebut,” katanya dengan penuh keyakinan, ketika menjadi juru kampanye paket Sasando di desa Lalukoen kecamatan Rote Barat Daya, Rabu (21/03/2018).
Denison mengungkapkan paket Sasando bertekad prioritaskan air bersih bagi setiap desa.
“Akan dikaji di setiap desa dan desa itu layak disumur bor maka upayakan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat tersebut,” ujarnya.
Sementara calon bupati Jonas Lun dalam pernyataan politiknya mengatakan dirinya bertekad merubah sistem distribusi Pupuk yang selama ini dapat mempersulit masyarakat dan akan menyediakan pupuk organik, serta membangun jalan menuju tempat produksi, irigasi menuju lokasi persawahan.
Mantan kepala dinas PPO kabupaten Rote Ndao tersebut bertekad menyediakan air bersih melalui sumur di desa yang layak mendapatkan sumur, merubah kualitas pelayanan kesehatan dan mengurangi pengangguran melalui peningkatan ekonomi kerakyatan yakni mendorong dan memberikan bantu dana kepada kelompok wirausaha untuk pengembangan usahanya.
Pantauan wartawan setelah tiba di tempat kampanye paket Sasando mendapatkan penyambutan secara adat dengan penyamatan topi khas Rote dan sarung adat Rote Ndao kepada calon Bupati Jonas Lun, dan calon wakil Bupati Adolfina Koamesakh disambut dengan penyematan sarung adat yang diiringi dengan syair adat dari seorang tokoh adat dari desa Lalukoen. (Nadus)