PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Pelatihan di ikuti oleh guru SD/MI kabupaten Sumba Barat di aula Lapale, Rabu (8/8).
Narasumber dari provinsi NTT, Drs.Octovianus Blegur mengatakan, bahwa inovasi berfikir lebih cepat berkarya untuk kesuksesan, kreafitas lain untuk mendapat buku tersebut.
“Adanya kerja sama antara kepala sekolah dan komite sehingga mendapatkan sumber-sumber lain utuk dana buku. Saya sampaikan tadi mereka baru permulaan K13 kita sosialisasikan, mereka aktif tetapi mereka ini belum memiliki buku K13 yang terbaru,” katanya.
K13 setiap tahun, menurut Blegur ada revisi-revisi berarti mereka harus ikut perkembangannga, ternyata mereka belum memiliki, sedangkan yang lama saja mereka belum memilki.
“Kendalanya adalah mungkin mereka dulu memakai TSP, sekarang mereka memasuki K13, kita anjurkan untuk print satu persatu dan belajar dulu k13 yang sekarang, baru pengadaan sekolah nantinya dan tidak ada dari dinas pengadaan,” ungkap Blegur.
Lebih lanjut dikatakanya buku itu pengadaan dari sekolah. Di dalam dana bos itu dana buku sudah ada terselip di dalamnya. Harapan kami pengadaan yang baru dengan revisi baru 2018 menggunakan dulu tahun 2017, baru tahun depan penyusaian karena mereka terjadi perubahan visi buku, pusat kewenangannya dan penerbitnya juga dari pusat yang menentukannya.
“Tapi sebagai seorang guru bukan hanya tergantung dari pada buku sumber itu, boleh mengambil dari internet, buku-buku lain yang ada relafansi dengan materi yang diajarkan yang penting KD yang dilihat. Mereka aktif, bagus dan mengikuti kegiatan dari kemari dan hari ini cukup baik, kegiatan mulai Selasa sampai Jumat dan mereka rat-rata baru melaksanakan tahun semester sekarang, sebelumnya 2014 secara serentak dilaksanakan dan ada guru-guru yang direkrut dan pemaham kurang karena internetnya sangat sulit,” pungkas Octavianus. (Mus)