PORTALNTT.COM, SABU RAIJUA – Bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang ke-71, pemerintah Kabupaten Sabu Raijua meluncurkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Oasa. Peluncuran ini dilakukan langsung oleh Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome pada, Rabu (17/8) di Kelurahan Limanggu, Kecamatan Sabu Timur, Sabu Raijua.
“Bertepatan dengan peringatan kemerdekaan negara kita ke-71, air minum dalam kemasan Oasa, secara resmi diluncurkan. Saya yakin air minum Oasa yang sangat higienis. Ini akan dipasarkan keluar daerah, dan menjadi salah satu ikon NTT. Kita akan promosikan minuman kebanggan Sabu Raijua ini ke seluruh wilayah Indonesia sehingga menjadi produk nasional, dan menjadi kualitas nomor satu di Indonesia,” tegas Bupati Dira Tome saat meluncurkan AMDK Oasa.
Menurut Dira Tome kehadiran AMDK Oasa merupakan bagian dari upaya Pemkab Sabu Raijua dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan. Karena salah satu faktor dari kemiskinan sebenarnya adalah pada pengangguran.
“Saya punya prinsip tidak boleh ada kemiskinan di Sabu Raijua, karena kemiskinan bukanlah julukan yang baik. Oleh karena itu, perlu ada solusi dengan cara-cara yang cerdas. Oasa salah satunya. Sabu Raijua harus bisa melakukan jauh lebih baik dari apa yang dipikirkan,” ujar Dira Tome.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sabu Raijua, Lewi Tandirura mengatakan, pembangunan pabrik Oasa ini terdiri dari tiga tahap yakni tahun 2014 pembangunan fisik, tahun 2015 pengadaan peralatan dasar dan tahun 2016 pengadaan mesin produksi. Semuanya dibangun murni dari dana APBD Sabu Raijua sebesar Rp 50 miliar lebih.
“Pabrik Oasa, merupakan satu-satunya pabrik air mineral yang bisa memproduksi kemasan sendiri, baik berupa botol maupun galon. Ini merupakan peran serta semua masyarakat beserta komponen yang ada di Sabu Raijua,” kata Lewi.
Sementara itu Ujang, Kepala teknisi Pabrik Oasa mengatakan peluncuran perdana Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bernama Oasa, maka dengan sendirinya Oasa akan menjadi pilihan utama masyarakat Nusa Tenggara Timur dan secara khusus masyarakat kabupaten sabu raijua.
Ujang, Pria yang pernah bekerja di perusahaan minum AQUA mengatakan, Air minum Oasa tentu ada perbedaan dengan air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) karena prosesnya yang berbeda.
“Air minum dalam kemasan ini tidak perlu dimasak, puji syukur kita punya sumber air di daerah ini yang cukup baik dan ada beberapa tahap dari proses pembuatan air mineral Oasa melalui berbagai tahap yang bisa dikatakan lumayan sulit tetapi proses pembuatan AMDL Oasa secara transparan,” katanya.
Lanjut Ujang, Kapasitas masing-masing produksi seperti galon, botol dan gelas dalam pabrik tersebut cukup besar.
“Masing-masing cukup besar, untuk galon yang 900 mili bisa memproduksi seribu buah perjam, kemudian botol yang berukuran 1.500 mili dapat memproduksi sebanyak 9 ribu buah perjam, sedangkan botol yang ukuran 600 mili liter dapat memproduksi sebanyak 4.500 buah perjam, sedangkan gelas itu 12 ribu buah perjam. Jadi pabrik ini cukup besar,” tambah Ujang.
Ujang mengakui, Pabrik air mineral Oasa sangat besar dan dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga diharapkan perekonomian masyarakat sabu raijua semakin meningkat. (Epy/Yos)