PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Dalam rangka melakukan pengawasan terhadap orang asing di wilayah NTT, kantor Imigrasi kelas 1 NTT membentuk tim pengawasan orang asing di wilayah kabupaten Sumba Barat yang dilangsungkan di aula hotel Monalisa Sumba Barat, Jum’at (16/3) yang dihadiri Kepala kantor imigrasi kelas 1 NTT, kepala divisi kemenkumham NTT, intel kejaksaan, Dan unit intel kodim 1613/SB, kepala kesbang pol,il intel kejaksaan, Dinas catatan sipil Sumba Barat.
Bupati SB Drs. Agustinus Niga Dapawole mengatakan pemerintah Sumba Barat mengapresiasi kantor imigrasi Kupang yang akan membentuk tim pengawasan orang asing karena hal ini sangat penting mengingat saat ini Sumba Barat sebagai daerah wisata.
“Kami harapkan bahwa imigrasi berada di kabupaten Sumba Barat karena negara ini milik kita,” kata Dapawole.
Dapawole menjelaskan sesuai dengan Undang-Undang nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian dan peraturan menteri dalam Negeri 49 nomor 50 tahun 2010
Orang atau negara asing yang melakukan kegiatan di wilayah hukum Sumba Barat perlu mendapat perhatian semua pihak dan imigrasian, oleh karena itu perlu ada koordinasi antara instansi terkait dalam pengawasan wilayah sesuai dengan tugas masing-masing mutlak dilakukan untuk mengatasi permasalahan.
“Perlu ada peraturan pembatasan kepada orang asing apabila ingin tinggal di Republik Indonesia ini,” tegas Dapawole.
Lebih lanjut dikatakannya, perbagai tugas pokok, kita diminta mendukung program ini. Koordinasi yang dimaksud adalah mengarah kepada sasaran. Koordinasi pengawasan di wilayah Sumba Barat sangat penting untuk menjalin persatuan dan kesatuan, perlu kewaspadaan yang timbul adanya orang asing khususnya di wilayah Indonesia khususnya wilayah Sumba Barat.
“Saya mengajak tim pengawasan untuk membentuk yang terutama masuknya terorisme dan peredaran narkoba dan harus dideteksi secara baik dengan hadirnya mereka sekaligus membawa bencana. Apabila belibur, bekerja perlu kita awasi dengan baik agar orang asing yang berada di Indonesia khususnya sumba dapat tidak menjadi kecurigaan oleh kita sendiri. Sekali lagi saya berharap semua pihak untuk mendata mereka dan melaporkan keberadaanya,” ungkap Dapawole mengakhiri sambutannya. (Mus)
Komentar Anda?
