Penulis: Daniel Timu
PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Pemerintah Kabupaten Rote Ndao berencana mengajukan Pinjaman Daerah sebesar Rp 30.000.000.000,- (30 Miliar Rupiah) dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2026. Pinjaman ini diarahkan khusus untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur daerah dan akan direalisasikan selama empat tahun, yakni mulai Januari 2026 hingga Desember 2029.
Meski jumlahnya terbilang besar, pemerintah menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan investasi jangka panjang untuk mengatasi ketertinggalan infrastruktur dasar, terutama air, irigasi, dan konektivitas antarwilayah.
Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, SH saat memberikan sambutan pada Sidang Pembukaan Pembahasan APBD Rote Ndao Tahun 2026 yang digelar di Ruang Sidang Paripurna DPRD Rote Ndao, Rabu (19/11/2025) menjelaskan bahwa untuk Tahun Anggaran 2026 akan menjadi tahun dengan kondisi fiskal yang cukup berat bagi Daerah Rote Ndao dikarenakan adanya efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat.

“Tahun 2026 menjadi tahun dengan tantangan fiskal lebih berat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun depan anggaran kita berkurang Rp 74,9 Miliar, jika ditambahkan lagi dengan beban biaya PPPK lebih kurang Rp 41 Miliar, maka anggaran atau ruang fiskal kita tahun depan itu bebannya lebih kurang Rp 115 Miliar,” ungkap Bupati Rote Ndao, menjelaskan.
Pada momen tersebut, Bupati Rote Ndao juga menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao pada tahun 2026 berencana meminjam uang sebesar Rp 30 Miliar dari Bank NTT.
Sesuai dengan data yang diperoleh media ini dari sumber terpercaya menyebutkan pinjaman daerah tersebut menggunakan suku bunga 8% Sliding, yaitu bunga efektif yang dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman setiap bulan, yaitu model perhitungan yang sering dianggap lebih objektif namun perlu dikawal secara ketat agar tidak menjadi beban fiskal di kemudian hari.
Dalam data yang diperoleh media ini, Anggaran pinjaman itu akan dialokasikan ke beberapa sektor strategis, dengan dua klaster terbesar, yaitu ketahanan air dan irigasi, serta konektivitas infrastruktur jalan dan jembatan.
1. Sektor Air dan Irigasi
Sejumlah proyek vital disiapkan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan akses air bersih ;
• Rehabilitasi Embung dan Penampungan Air dengan total Rp 540.000.000, termasuk 1 unit Rehabilitasi Embung Danotalu di Desa Kolobolon, Kec. Lobalain.
• Pembangunan Bendung Irigasi senilai Rp 2.830.000.000 untuk dua unit ; Bendung Masianak di Desa Temas, Kec. Rote Barat Laut (Rp 150.000.000) dan Bendung Oeleka di Desa Oleka, Kec. Lobalain (Rp 2.500.000.000).
• Rehabilitasi Bendung Irigasi dengan total Rp 1.650.000.000, meliputi Bendung Nilolilol (Rp 150.000.000) dan Bendung Moresa di Desa Batulilok, Kec. Pantai Baru (Rp 1.220.000.000).
• Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan Rp 1.805.000.000, dengan fokus Pembangunan Jaringan Perpipaan MA. Dalakumen di Desa Modosinal (kapasitas 2 liter/detik) senilai Rp 1.667.500.000.
2. Sektor Konektivitas Jalan dan Jembatan.
• Rekonstruksi Jalan memakan anggaran terbesar dari total pinjaman tersebut, yakni Rp 20.422.500.000. Total 13 km jalan akan ditingkatkan, baik hotmix maupun lapen. Proyek utama meliputi ; • Jalan Lekioen – Nusaklain (JL. ABRI), 2 km hotmix senilai Rp 5.500.000.000 di Kel. Mokdale.
• Jalan Poros Tengah, 1 km hotmix senilai Rp 2.750.000.000 di Desa Lekunik.
• Ditambah 10 ruas jalan lapen
dengan masing-masing 1 Km dengan anggaran Rp 1.100.000.000, antara lain ;
– Peningkatan Ruas Jalan Tudameda-Nemberala, Desa Oetefu, Kec. Rote Barat Daya.
– Peningkatan Ruas Jalan Oeina-Ingguinak, Desa Temas, Kec. Rote Barat Laut.
– Peningkatan Ruas Jalan Nggefak-Daudolu, Desa Daudolu, Kec. Rote Barat laut.
– Peningkatan Ruas Jalan Oenitas-Mbueain, Desa Oenitas, Kec. Rote Barat.
– Peningkatan Ruas Jalan Oedai-Holotula, Desa Holulai, Kec.Loaholu.
– Peningkatan Ruas Jalan Feopopi-Peto, Desa Onatali, Kec. Rote Tengah.
– Peningkatan Ruas Jalan Pokobatun-Batulilok, Desa Sonimanu, Kec. Pantai Baru.
– Peningkatan Ruas Jalan Oele-Batulilok, Kec. Pantai Baru,
– Peningkatan Ruas Jalan Eahun-Kimadale, Kec. Rote Timur.
– Peningkatan Ruas Jalan Kenamoen-Maeoe, Desa Pukuafu, Kec. Landu Leko.
Sementara di Kecamatan Ndao Nuse juga dilakukan peningkatan Ruas Jalan Lingkar Pulau Nuse, Kec. Ndao Nuse dengan anggaran sebesar Rp 300.000.000 dan Ruas Jalan Lingkar Pulau Ndao, Desa Mbali Lendeiki, Kec. Ndao Nuse dengan anggaran sebesar Rp 360.500.000.
• Pembangunan Jembatan total Rp 1.652.500.000, yakni Jembatan Oele di Desa Daleholu, Kec. Rote Selatan (9 meter).
• Rehabilitasi Jalan Rp 1.100.000.000 untuk memperbaiki ruas Baudale – Mokdale (0,4 km hotmix) di Desa Maubesi, Kec. Rote Tengah.
Total keseluruhan alokasi anggaran tepat pada angka Rp 30 Miliar dengan Beban Pengembalian sebesar Rp 34,9 Miliar yang akan bayar cicil Selama 4 Tahun dengan rencana pembayaran pinjaman tersebut, sebagai berikut ;
• Tahun 2026: Total Bayar Rp 9.625.000.000 (Pokok Rp 7,5 M + Bunga Rp 2,125 M).
• Tahun 2027: Total Bayar Rp 9.025.000.000 (Pokok Rp 7,5 M + Bunga Rp 1,525 M).
• Tahun 2028: Total Bayar Rp 8.425.000.000 (Pokok Rp 7,5 M + Bunga Rp 925 Juta).
• Tahun 2029: Total Bayar Rp 7.825.000.000 (Pokok Rp 7,5 M + Bunga Rp 325 Juta).
Skema pembayaran menunjukkan penurunan bunga tiap tahun seiring berkurangnya pokok, meski tetap memerlukan kedisiplinan fiskal yang tinggi agar tidak mengganggu belanja wajib daerah.







