Puluhan Rumah Warga Patisomba Diterjang Banjir Lumpur

  • Whatsapp
Ilustrasi
banner 468x60

PORTALNTT.COM, MAUMERE – Sejumlah rumah di RT 038/RW 009 Patisomba, kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, diterjang air lumpur yang meluap akibat pembukaan jalan usaha tani yang belum dirabat dan tidak memiliki drainase. Hujan turun lebat sekitar empat jam yang mengguyur wilayah kota Maumere membuat sekitar 20 rumah warga diterjang banjir lumpur yang masuk kerumah-rumah dan juga merusak beberapa hasil tanaman sayur serta beberapa binatang mati. Demikian disampaikan salah satu warga yang terkena dampak banjir lumpur Katarina Virginia Meri Dule saat ditemui media di lokasi kejadian, Sabtu (19/11/2016).

Menurutnya, sebelum adanya pembukaan jalan baru usaha tani, kalau diguyur hujan lebat, rumah mereka tidak pernah diterjang banjir lumpur seperti ini. Banjir air lumpur yang masuk di rumah beberapa warga akibat adanya pembukaan jalan baru usaha tani. Kejadian ini tidak memakan korban tetapi beberapa hasil tanaman sayur yang rencana dipanen rusak akibat banjir lumpur itu.

“Air yang membawa lumpur masuk hingga di kamar, tanaman sayur rusak semua dan beberapa binatang saya mati akibat pembukaan jalan tani tersebut,” tegasnya.

Katarina menilai banjir lumpur ini akibat pembukaan jalan baru usaha tani yang tidak memiliki perencanaan yang matang sehingga mengalami kejadian seperti ini. “Saya berharap atas kejadian ini, pemerintah untuk bisa memperhatikan karena kalau hujan terus, pasti rumah kami akan terendam lumpur,” pintanya.

Hal yang sama juga ditambahkan Cosmas Ruju Marah bahwa sebelum adanya pembukaan jalan usaha tani, rumah warga tidak pernah terendam banjir lumpur ini. Pembukaan jalan tani yang tidak memiliki rabat ini dinilai seperti pembukan kali yang baru sehingga kalau hujan air mengalir dari atas membuat rumah-rumah terendam banjir lumpur. Dia berharap kontraktor yang mengerjakan proyek ini terutama dari dinas pertanian agar kedepan melanjutkan proyek tersebut sertakan dengan rabat jalan dan drainase sepanjang jalan usaha tani.

“Kalau pembukaan jalan usaha tani tidak sertakan dengan rabat jalan dan drainase makanya rumah kami akan terendam banjir lumpur terus. Ini baru bulan November apalagi kalau sudah masuk bulan desember sampai bulan tiga itu pasti hujan terus menerus,” tandas Cosmas.

Hal senada juga ditambahkan juga Yakobus Nggere, agar Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka segera turun tangan menyelesaikan masalah yang dialami warga karena kalau tidak, masyarakat akan mengalami musibah terus.

“Proyek jalan usaha tani ini mereka tidak memiliki rabat-rabat, sehingga hujan turun, beberapa rumah terendam lumpur. Tahun-tahun kemarin kalau hujan rumah kami tidak terkena banjir justru keberadaan proyek jalan usaha tani membuat kami mengalami musibah,” tegasnya.

Dikatakannya, tanaman-tanaman rusak semua, terutama sayur-sayur karena mata pencaharian kami dengan menjual sayur. Beberapa binatang kami juga mati akibat banjir lumpur ini.

Salah satu anggota DPRD Sikka Oktovianus Gleko saat dikonfirmasi atas kejadian ini mengatakan, pembangunan jalan usaha tani harus juga dipiikirkan lagi untuk segera membuat rabat jalan dan drainase. Pembangunan jalan usaha tani  tidak mungkin dibiarkan begitu saja dan akan membuat masalah baru, memang salah satu kendala membuat akses transportasi tetapi tidak diimbangi dengan infrastukrtur yang baik.

“Persoalannya pasti tidak memiliki drainase dan jalan yang belum rabat sehingga menjadi aliran air hujan. Kita memiliki dana terbatas mungkin pembangunan drainase dan rabat akan dilaksanakan bertahap,” kata Alumni Permasi Kupang ini.

Politisi Demokrat ini menyampaikan masalah yang di alami warga patisomba akan disampaikan kepada pemerintah agar bisa mencari jalan keluar melalui rapat DPRD. (AN)

 

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60