PORTALNTT.COM, KUPANG – Angkatan 1992 Alumni SMAN 1 Kupang segera melakukan reuni akbar. Dengan mengusung tema “Dulu, sekarang tetap bakawan”. Ketua Umum Panitia alumni Smansa’92, Muhammad Khadafi Gudban mengungkapkan, acara ini merupakan bentuk keterpanggilan angkatan 1992 untuk menjalin tali silahturahmi dan bernostalgia bertepatan dengan moment ulang tahun Smansa ke-76. Konsepnya simpel dengan ada tiga rangkaian kegiatan yang merupakan agenda besar yaitu Seminar, Donor darah dan Gala Dinner.
“Ini keterpanggilan angkatan 92 untuk menjalin tali silahturahmi dan bernostalgia, kebetulan pas dengan ada moment ulang tahun smansa. Pada saat kumpul-kumpul itu, kami berpikir moment apa yang dilakukan, akhirnya kami sepakat melakukan seminar tentang kewirausahawan, persfektif hukum dan kesehatan. Agenda kedua kami rencanakan donor darah tanggal 9 November 2016 dan ketiga, agenda puncak pada tanggal 30 desember 2016 yaitu gala dinner,” jelas Devi Gudban pada PortalNTT di Telaga Opa Kupang, Senin, (7/11/2016).
Devi juga menerangkan bahwa seluruh rangkaian acara tidak hanya untuk alumni angkatan 92 tetapi akan melibatkan sekolah-sekolah terkait, para guru dan ikatan alumni yang mau berpartisipasi.
Sejauh ini, lanjut dia, dari kurang lebih 300an alumni angkatan 92, sudah sekitar 200an orang yang tergabung secara aktif, bahkan ada pula keterlibatan para alumni yang berada di luar negeri.
“Kami angkatan 92 itu kurang lebih 300 orang dan yang sudah tergabung itu hampir 200 orang. Perlu diketahui bukan hanya dalam negeri tetapi ada juga kawan-kawan dari luar negeri seperti di Georgia juga ingin bergabung dalam kebersamaan ini,” kata anggota DPRD Kota Kupang ini.
Selain sebagai ajang silaturahmi dan bernostalgia, kegiatan ini juga diarahkan untuk mensinergikan berbagai potensi para alumni dalam semakin memajukan almamater, memberdayakan sesama alumni, bahkan membangun hubungan profesional maupun sosial demi kemajuan bersama.
“Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, itulah kunci utama kekompakan kami. Kita semua ini sama, kita selalu berpikir masih berpakian putih abu. Jadi ini moment bagi kita datang berkumpul bersama dan menanggalkan gelar, jabatan dan lain-lain sehingga segala kejanggalan yang mungkin saja melekat itu kita tinggalkan dan kita merasa adalah satu yaitu alumni smansa angkatan 92,” tegas politisi PDIP ini.
Sementara itu, Ketua harian ikatan alumni Smansa, Mikhael Riwu Kaho sangat mengapresiasi inisiatif dari para alumni untuk menggelar reuni akbar.
“Saya merasakan spirit yang kuat dari para alumni untuk bersilaturahmi, berbagi kenangan, kemudian saling menguatkan. Kita sambut gembira kegiatan ini karena ini menandakan IASMANSAKU yang dibentuk pada reuni akbar tahun lalu, bertepatan dengan HUT SMA Negeri 1 Kupang (Smansa) dimana kita menggulirkan bahwa alumni itu harus ada untuk sekolah, alumni ada bagi masyarakat, nusa dan Bangsa. Ini pratanda IASMANSAKU hidup,” ujar Riwu Kaho.
Riwu Kaho mengakui untuk tahun ini belum ada rencana IASMANSAKU mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan ulang tahun sekolah. Hal ini mengingat IASMANSAKU baru saja mengelar kegiatan yang menguras banyak energi di bulan juni lalu, sehingga diputuskan mencari angkatan yang bisa menjadi inisiator bagi perayaan ulang tahun sekolah yang ke-76.
“Kita mendapat kabar angkatan 92 ingin mengadakan kegiatan, maka kita dorong mereka selenggarakan agenda-agenda khusus mereka, tapi ketika kita bisa menghimpun kawan-kawan dari berbagai angkatan lain maka otomoatis angkatan lain hanya boleh ikut menjadi pengembira dan angkatan 92 menjadi leader untuk HUT sekolah kali ini,” jelasnya.
Selain itu, kata Dia, ada rencana lain yang ingin dilakukan tahun 2017 mendatang yaitu lomba pidato bahasa Inggris yang melibatkan seluruh SMA/sederajat di Kota Kupang. Dan untuk itu angkatan 92 diminta untuk menjadi panitia inti, sembari teman-teman angkatan 92 menyusun organisasinya sedemikian rupa supaya diakhir puncak acara nantinya akan dikukuhkan kepengurusan definitife angkatan 92.
“Yang definitif dan sudah di SK kan itu baru dua angkatan yaitu angkatan 81 dan 86, dan angkatan 92 ini diharapkan menjadi yang ketiga. Yang lain ada tapi secara informal, mereka berkumpul bergiat-giat lalu bersepakat siapa yang menjadi kordinator dan lain-lain tapi sangat cair,” katanya.
Lebih lanjut Riwu Kaho menghimbau pada angkatan-angkatan smansa yang lain untuk mengurus dan membentuk kepengurusan yang sifatnya informal itu menjadi formal.
“Inikan bukan organisasi komando yang ketat tapi sifatnya sukarela, ada soal kenangan-kenangan, ikatan pribadi atau bekas pacar, CLBK, jadi masa-masa semut-semut berbaris di dinding seperti syair lagu yang dilantunkan Obbie Mesakh sehingga kita tidak bisa memaksa tapi terus mendorong. Kita mau angkatan 92 menjadi teladan bagi angkatan yang sebelumnya dan angkatan sesudahnya,” tutupnya.
Untuk diketahui kegiatan pertemuan ini diikuti oleh sekretaris IASMANSAKU, Ana Djukana dan beberapa angkatan 92 antara lain, Winston Rondo, Tini Mooy, In Rommer, Yohana Berek, Kiki Koenunu, Herry Matutina, Ferry Adoe, Papy Koten, Anne Assan dan Betty Nalle. (Jefri)