PORTALNTT.COM, RUTENG – Hendrikus Yohanes Jelaha (18), kelas tiga pada SMK SWAKARSA Ruteng ditemukan kaku di pohon Nangka belakang rumahnya, di Lingko redong, Rangkat, kelurahan Watu, Kabupaten Manggarai, Rabu, (25/1).
Hendrikus adalah anak kedua dari pasangan suami istri, Hubert Jelaha (alm) dengan Ibu Veronika Doli.
Berdasarkan keterangan saksi salah seorang ibu yang biasa disapa ende Regina, bahwa korban ditemukan sudah tidak bernyawa. Saat itu Regina ingin mengambil daun pandan untuk mengayam tikar.
Tiba-tiba ia melihat tubuh kaku Yohanes tergantung di pohon nangka. Merasa panik dan penuh histeris, Regina pun langsung lari memberitahukan kepada ibu kandung korban. Saat itu pun, ibu korban langsung menangis penuh histeris.
“Tadi saya datang ambil daun pandan di dekat pohon nangka, saat itu saya menoreh ke arah pohon tersebut dan melihat Yohanes sudah kaku tak bernyawa, maka saya langsung melaporkan ke orang tuanya,” tutur Regina tetangga rumah korban.
Korban ditemukan gantung diri dengan menggunakan tali nilon berwarna hijau dan kain berwarna kuning yang menutup seluruh wajahnya.
Berdasarkan keterangan Ardy jelaha (52) sebagai kakak kandung korban, mengatakan bahwa korban sudah tiga hari tak berada di rumah.
“Selama tiga hari dia jarang berada di rumah. Kami juga tidak sempat mencarinya,” terang Ardy kepada media ini.
Keterangan dari teman kelasnya, bahwa si korban sebelumnya sempat berpesan kepada mereka dengan gelagat humor. Namun, teman kelasnya menganggap itu hal yang biasa. Menurut mereka, Yohan orangnya humoris.
“Ia mengirim pesan kepada saya, via SMS. Dia bilang, kamu belajar baik-baik. Karena saya mau pergi merantau ke Bali dan Labuan,” kata Elisabet Nanu, teman kelas korban.
Hingga berita ini diturunkan, media ini belum berhasil mendapatkan informasi yang tepat terkait penyebab korban melakukan bunuh diri. (Har)