PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG –
Terkait postingan yang viral di media sosial yang dilakukan oleh seorang siswi SMAN 8 Kupang, Febriyanti Rohi, siswi kelas XII Bahasa 2 saat membuat status mencaci maki seorang guru PPL Dari STAKEN kupang, hari ini pihak sekolah angkat bicara.
Saat ditemui di ruang kerjanya, sabtu (10/03/2018) Kepala Sekolah SMAN 8 Kupang Haris Akbar, S. Pd mengaku sudah memperoleh informasi tersebut dari rekan guru, dan akan membahasnya dalam rapat internal bersama para guru.
“Pasti ada tindakan tegas dari pihak sekolah, dan untuk kategori ini sudah masuk kategori merah, hari ini kami akan lakukan rapat internal bersama para guru, sambil menunggu hasil rapat, kemungkinan terburuk siswa yang bersangkutan bisa dikeluarkan,” katanya.
Lebih lanjut Kepala Sekolah SMAN 8 Kupang Haris Akbar, S. Pd menambahkan pihak sekolah memberikan kesempatan kepada Guru yang bersangkutan jika ingin melaporkan kepada pihak yang berwajib.
“Terkait tindak lanjut dari guru ppl yang bersangkutan, kami dari pihak sekolah mendukung dan berharap semua berjalan sesuai prosedur yang ada,” tutur Haris Akbar.
Dirinya menambahkan persoalan ini kedepannya akan menjadi pusat perhatian utama agar tidak ada lagi kejadian serupa.
“Pembinaan terhadap siswa akan kita tingkatkan lagi, begitu juga kita akan berikan pemahaman tentang penggunaan media sosial yang baik, kami juga berharap kedepannya tidak akan ada lagi tindakan seperti ini lagi, dan ini menjadi titik perhatian khusus kami kedepannya,” ungkapnya.
Sementara itu Guru PPL yang dicurigai menjadi sasaran emosi siswa yang bersangkutan mengatakan, rasa kekecewaan yang mendalam atas peristiwa yang dialami dan mengaku baru mendapat informasi dari temannya.
“Saat itu saya diminta teman saya untuk membantu mengawasi kelas XII Bahasa 2, jadi karena situasi kelas mereka ribut saya titip pesan untuk kerja dengan tenang, dan jangan nyontek,” ungkap Y. M.
Y. M menambahkan dirinya sangat kecewa membaca postingan siswi tersebut.
“Memang di postingan ini nama saya tidak disebutkan tapi pada saat itu saya yang memasuki kelas XII Bahasa 2 untuk mengawas mata Pelajaran Antropologi, sangat kecewa dan menangis membaca postingan siswi tersebut,” tuturnya sedih.
Terkait adanya laporan kepada pihak yang berwajib Y. M mengaku akan menunggu hasil rapat guru.
“Saya dan teman-teman yang prinsipnya menunggu hasil keputusan rapat dari kepala sekolah dan guru-guru,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan belum berhasil dihubungi. (Tim)