PORTALNTT.COM, KUPANG – Menanggapi polemik beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di Kota Kupang yang lagi memanas akibat sejumlah sekolah yang tak mau mengeluarkan rekomendasi, Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Kupang, Yohanna Lisapaly meminta seluruh kepala sekolah (kepsek) di Kota kupang untuk bekerja melayani masyarakat dengan hati yang jernih dan baik.
“Saya akan melakukan pengecekan terkait informasi yang ada, karena kita harus mencocokkan dua informasi dari dua sisi yang berbeda sehingga perlu klarifikasi, kasih saya waktu untuk mengecek,” ujar Lisapaly saat dihubungi portalNTT via telephone, Selasa (13/12) malam.
Daikui Lisapaly, memang ada kepala sekolah yang berpedoman pada SK Menteri tersebut, sehingga ada yang meminta SK itu ditunjukkan agar bisa menindaklanjutinya dengan mengeluarkan rekomendasi.
“Informasi yang diberikan kepada saya bahwa berdasarkan SK itu, juga dari pihak Dinas PPO Kota Kupang sudah banyak yang ditindaklanjuti, makanya saya mau klarikasi antara data itu,” katanya.
Menurutnya, sejak awal dia menjabat sudah ada laporan yang disampaikan terkait beasiswa PIP ini prosentasenya sangat kecil tapi setelah dilakukan pengecekan di bank juga sudah mengalami kenaikan 60% khusus untuk SMA.
“Nah sekarang saya bilang, ya ini harus didorong terus untuk percepatan sampai target. Saya pikir sudah selesai tapi ternyata ada yang menginformasikan bahwa ada yang mempersulit dan sebagainya, makanya saya mau kros cek lagi. Tadi, teman-teman dari dinas pendidikan provinsi juga menginformasikan, ada sejumlah kepala sekolah yang dipanggil dan sudah menindaklanjuti, tapi mungkin ada juga yang belum,” jelasnya.
Ditanya terkait kemungkinan dugaan factor politik yang menjadi kendala bagi para kepala sekolah yang tidak mau mengeluarkan rekomendasi, kata Dia, “Saya tidak mau berbicara terlalu jauh apalagi sampai dikaitkan dengan politik, untuk itu beri saya waktu untuk melakukan pengecekan,” katanya.
Dia juga mengharapkan masyarakat agar bersabar dan jangan melakukan tindakan-tindakan yang menyalahi aturan apalagi anarkis. (Jefri)
Komentar Anda?
