PORTALNTT.COM , KALABAHI – Sekretaris DPW PKS NTT, Syafrudin Goran Tokan dalam orasi politiknya, di Moepali Tengah, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Jumat (2/3) mengatakan kepada masyarakat yang hadir dalam kampanye dialogis bahwa ketika memilih seorang pemimpin maka harus dilihat rekam jejaknya, agar tidak menyesal karena salah pilih.
“Kita harus pilih pemimpin yang tidak memiliki masalah atau bermasalah. Bagaimana mungkin seorang yang bermasalah mau mengurus masalah orang lain, masalah rakyat yang ingin dipimpinnya,” ungkap Goran Tokan.
Untuk itu, PKS sebagai salah satu partai pengusung menjatuhkan pilihan untuk mendukung paket Harmoni karena memiliki rekam jejak yang sudah teruji, terukur dan tidak bermasalah.
Menurutnya, pilihan yang ditentukan masyarakat saat ini akan menjadi penentu masa yang akan datang. Pasalnya, dikatakan Goran Tokan, Demokrasi adalah cara merubah masa depan.
“Di beberapa tempat saya menemukan banyak pemahaman masyarakat yang hampir sama, apa yang mereka sampaikan, ketika mereka memilih maka sama saja karena setelah itu mereka akan kembali menjalani aktivitas sebagai tukang ojek, jual sayur dll. Ini bagi saya hal yang keliru yang perlu dirubah, karena apa? Pilihan kita saat ini akan merubah generasi berikutnya. Ini proses tidak bisa dia tanam hari ini besok dia petik buahnya besok,” tandas Goran Tokan disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir.
Untuk itu, putra Lamahala ini mengajak semua masyarakat yang hadir dalam kampanye dialogis untuk cerdas dalam menentukan pilihan dengan memilih paket Harmoni nomor urut 3.
“Bapa, mama, kakak, adik semua rame-rame kita ke TPS pada tanggal 27 Juni 2018 nanti dan mencoblos nomor urut 3, paket Harmoni,” ajak Goran Tokan.
Calon Gubernur NTT, Benny K. Harman (BKH) mengatakan keinginan menjadi Gubernur untuk membantu masyarakat NTT bukan untuk membantu dirinya ataupun keluarganya.
“Bapa, mama semuanya saya kembali ke NTT untuk bantu bapa mama semua bukan bapa mama membantu saya. Kenapa saya katakan demikian karena gaji anggota DPR itu Rp. 80 juta sementara gaji Gubernur itu Rp. 7,5 juta. Semua itu saya tinggalkan untuk sesuatu yang belum tentu menang. Kalau mau cari kemewahan itu di Jakarta bukan di NTT, jadi membantu paket Harmoni menang bukan untuk membantu kami tapi bapa dan mama mempercayakan saya dan pak Benny Liteloni menjawab amanah yang masyarakat harapkan dari pemimpinnya,’ ungkap BKH.
Untuk itu, kata BKH, paket Harmoni memiliki 5 program unggulan yang telah dihasilkan melalui kajian dan hasil survei.
“Program desa menyala, pembenahan infrastruktur, membuka lapangan kerja baru, kredit tanpa jaminan, beasiswa untuk pelajar,” jelas BKH. (Epy)