Tak Lagi Punya Kans? Bupati Rote Ndao Nilai Mundurnya Umbu Praing Karena Peluang Dirut Mengecil

  • Whatsapp

PORTALNTT.COM, KUPANG – Pengunduran diri Yohanis Umbu Landu Praing dari pencalonan Direktur Utama (Dirut) Bank NTT terus menjadi perbincangan hangat di lingkup publik dan pemegang saham Bank Pembangunan Daerah tersebut.

Kali ini, tanggapan datang dari Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, SH, yang memberikan pandangan cukup tajam atas langkah mundur Umbu Praing dari bursa calon pimpinan tertinggi di Bank NTT.

Bupati Rote Ndao menilai bahwa keputusan pengunduran diri tersebut sangat mungkin berkaitan dengan realita internal dalam proses seleksi, termasuk indikasi mengecilnya peluang Umbu Praing untuk terpilih menjadi Dirut definitif Bank NTT.

“Saya pikir ini keputusan yang rasional dan realistis. Bisa saja karena beliau melihat peluangnya untuk terpilih sebagai Dirut Bank NTT sudah semakin kecil,” ujar Bupati Paulus kepada PortalNTT melalui sambungan telepon, Kamis (5/6/2025).

Pernyataan ini menambah dinamika opini publik terkait latar belakang keputusan mendadak Umbu Praing, yang sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Bank NTT selama dua periode.

Mundurnya salah satu kandidat terkuat tersebut memunculkan spekulasi mengenai adanya dinamika tarik-menarik kepentingan di tubuh bank milik daerah tersebut.

Menurut Paulus, meskipun Umbu Praing selama ini menunjukkan kinerja yang stabil dan loyal dalam memimpin Bank NTT secara internal, namun keputusan akhir tetap berada di tangan pemegang saham dan hasil penilaian OJK. Ia menyebut bahwa dinamika politik korporasi di balik layar juga tak bisa diabaikan.

“Kita harus objektif. Kadang dalam seleksi semacam ini, pertimbangan tidak hanya soal kinerja dan rekam jejak, tetapi juga soal dukungan politik pemegang saham dan konsensus internal,” lanjut Paulus.

“Mungkin juga beliau punya pertimbangan untuk jadi Direksi pada BUMD Provinsi yang lain seperti Jamkrida atau lainnya,” tambah Bupati Paulus.

Dinamika Internal Bank NTT Jadi Sorotan

Bank NTT sebagai lembaga keuangan milik pemerintah daerah memang kerap menjadi sorotan dalam proses pemilihan jajaran direksi. Proses seleksi Dirut kali ini pun tak lepas dari atensi publik, terutama karena posisi tersebut memiliki dampak strategis terhadap arah kebijakan keuangan daerah dan pelayanan publik.

Pengunduran diri Umbu Praing juga memunculkan spekulasi bahwa ia memilih fokus pada tugas lain, seperti pengawalan program Kerja Sama Usaha Bersama (KUB) Bank NTT dengan Bank Jatim. Namun, tanggapan Bupati Rote Ndao menunjukkan kemungkinan bahwa alasan tersebut hanyalah bentuk penyampaian diplomatis dari dinamika internal yang lebih kompleks.

“Jika peluang memang sudah tidak besar, tentu akan lebih bijak jika memilih mundur secara terhormat daripada terus bertahan tanpa dukungan penuh,” tambahnya.

Kini, dengan mundurnya Yohanis Umbu Landu Praing dari bursa calon Direktur Utama, proses seleksi akan kembali mengerucut kepada kandidat tersisa, Charlie Paulus.

Semua mata kini tertuju pada pemegang saham dan tim seleksi untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan kepentingan terbaik bagi Bank NTT dan masyarakat Nusa Tenggara Timur secara keseluruhan.

Komentar Anda?

Related posts