PORTALNTT.COM, ATAMBUA – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu indonesia sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan Kantor Cabang Atambua mengadakan sosialisasi tentang Program Jaminan Kesehatan di Puskesmas Kota Atambua, Selasa (21/05).
Hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut yaitu para tenaga kesehatan dan kader posyandu se-Puskesmas Kota Atambua. kegiatan acara dibuka oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas Kota Atambua Hilarius Huke.
“Sosialisasi ini penting diberikan pada tenaga kesehatan dan para kader posyandu karena mereka yang selalu berhubungan langsung dengan masyarakat,” tutur Hilarius.
Materi sosialisasi yang dibawakan oleh Kepala Bidang Perluasan Peserta dan Kepatuhan BPJS Kesehatan Cabang Atambua I Putu Ferry R. S Wibawa disambut antusias oleh seluruh peserta sosialisasi.
Ferry mengatakan masyarakat pada umumnya lebih terbiasa dengan pola membeli “barang yang terlihat”, contohnya rokok, dalam sehari kadang mereka mampu untuk membeli dan menghabiskan 1 bungkus rokok, sedangkan bayar iuran JKN-KIS 1 bulan yang seharga 1 bungkus rokok tersebut dirasa berat, dan mereka mengeluh tidak mampu. Hal ini disebabkan karena asuransi itu tidak kelihatan.
Dalam sosialisasi ini juga dipaparkan tentang Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2018 yang lebih ditekankan terkait mekanisme pendaftaran bayi baru lahir.
“Sekarang Bayi baru lahir wajib didaftarkan maksimal 28 hari sejak kelahiran dan kartunya langsung aktif jika ibunya sudah menjadi peserta JKN-KIS,” Pungkas Ferry.
Antusiasme sosialisasi datang dari salah satu kader posyandu, Retno Handayani, menurutnya sosialisasi ini sangat positive dilakukan, informasi yang diberikan bermanfaat karena ada beberapa kasus yang ia temui, ada beberapa bayi baru lahir yang langsung dirawat di incubator, biasanya keluarga membayar padahal ibunya punya kartu JKN-KIS ini karena ia tidak tahu prosedurnya seperti yang dijelaskan tadi.
“Jika saya tahu saya pasti sudah mengarahkan keluarga untuk mendaftarkan bayi tersebut ke Kantor BPJS Kesehatan. Mungkin setelah saya mengikuti sosialisasi ini saya bisa berbagi ke ibu – ibu yang berkunjung ke posyandu,” tuturnya.
Menutup sosialisasinya Ferry berharap dengan adanya sosialisasi ini bisa bermanfaat buat masyarakat umumnya dan tenaga kesehatan khususnya dalam membantu memberikan informasi kepada pasien dan terkhusus pada ibu hamil yang sudah dekat tafsiran persalinannya agar setelah melahirkan keluarga dapat segera diarahkan ke Kantor BPJS Kesehatan untuk mendaftarkan bayi baru lahir mereka. (PN)